Jadwal Sehun yang gila-gilaan, waktu yang dia habiskan sebagian besar dipanggung dan pesawat, tetap tidak bisa membuatnya melupakan sosok mungil yang sudah menolaknya beberapa minggu yang lalu. Sosok yang membuatnya menatap terus menerus ponselnya, dan berharap akan muncul kembali pesan penuh perhatian dari gadis itu. Atau menatap terus ponselnya, karena Sehun mengumpulkan keberanian untuk menghubungi gadis itu. Setelah gadis itu terang-terangan menolaknya.
Sehun belum pernah memiliki kekasih.
Sehun belum pernah menyatakan perasaannya pada gadis manapun.
Kecuali Mina.
Sehun sadar jika banyak gadis yang menaruh perasaannya kepadanya semenjak di masa sekolahnya, masa trainee-nya hingga saat ini ketika dia sudah menjadi seorang idol. Sehingga, tidak pernah dia bayangkan sedemikian hampanya ditolak oleh seorang gadis yang paling dia inginkan saat ini.
Namun perkataan Mina beberapa minggu yang lalu juga menghantuinya.
"Bagaimana aku memastikan bahwa aku benar mencintainya Nana?" Sehun bertanya kepada sahabatnya sekaligus kekasih Chanyeol, ketika mereka berdua berada di balik panggung setelah selesai konser di Singapura. Sementara member yang lain masih sibuk berganti baju, Sehun memilih merebahkan tubuhnya di salah satu kursi yang ada di ruang tunggu konser mereka. Berusaha menepis kericuhan yang ada di sekitarnya.
"Mina eonnie?" Sehun mengangguk mendengar pertanyaan Nana. Hening sejenak terjadi di antara mereka berdua. Membuat Sehun membuka matanya untuk menatap Nana yang ternyata sedang menatapnya tajam.
"Sehun, mungkin kamu sebaiknya mengikuti permintaan Mina eonni," ucap Nana perlahan dan penuh kehati-hatian.
"Kenapa?"
Nana terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan singkat Sehun.
"Menjadi kekasihmu, akh bukan, menjadi kekasih kalian adalah sesuatu yang berat Sehun,"
"..."
"Jadi jika kamu masih belum pasti dengan perasaanmu sendiri, bukankan lebih baik jika tidak memulai apapun?"
Sehun menatap wajah sahabatnya. Nana selalu nampak riang di hadapannya ataupun Chanyeol, kekasihnya. Tetapi bukan berarti Sehun tidak pernah menemukan sosok muram dan mending dari seorang Catalina.
"Kamu merasa berat?"
Nana mengangguk dan mengangkat cincin yang melingkar di jemarinya.
"Aku tahu jika kami, aku dan chanyeol saling mencintai, hal itu yang selalu menguatkanku untuk menjalani hubungan ini. Tetapi menjalani hubungan backstreet sangat melelahkan, Sehunnie,"
"..."
"Sangat melelahkan khawatir jika ada penggemar kalian yang mengetahui hubunganku, sangat melelahkan melihat ribuan gadis mengucapkan cinta setiap hari kepada kalian, namun yang paling melelahkan adalah tidak pernah bisa kalian anggap di muka umum,"
Nana memalingkan wajahnya hingga sepenuhnya menghadap ke Sehun.
"Jangan meminta sesuatu yang terlalu besar pada Mina eonnie jika mau belum yakin dengan perasaanmu sendiri, Sehunnie,"
"..."
"Karena pada akhirnya bukan kamu yang terluka paling besar, tetapi dirinya,"
***
Perkataan Nana masuk ke dalam kepala Sehun, dan mau tidak mau Sehun mengakui kebenarannya. Gadis mana yang kuat menjalani hubungan dengan lelaki yang tidak pernah ada di samping mereka, tidak bisa mereka bawa ke tempat umum, tidak tahu kapan akan berakhir di pelaminan, dan siap menjadi orang yang paling dibenci di seluruh Korea Selatan.
Yah, memang ada gadis seperti Nana, Jolie Lie atau Hyorin yang bisa menjalani semua itu. Tetapi mereka bertiga adalalah gadis paling Tangguh yang Sehun kenal. Mungkin karena sifat itu ketiga Hyungnya jatuh cinta kepada mereka, dan mengapa tiga gadis itu bersedia menjalani hubungan hingga tahunan dengan sosok terkenal seperti member EXO.
Tetapi berbeda dengan Mina.
Sehun jatuh cinta kepada gadis itu karena kelemah lembutannya. Karena tangan ibu peri yang dimilikinya. Kehangatan pelukannya. Dan Sehun tidak ingin membuat Mina merasakan kekhawatiran terus menerus atau bahkan mungkin mengalami cidera karena berhubungan dengan dirinya.
Sehun akhirnya menguatkan keinginanannya untuk menjauhi Mina, karena tidak ingin gadis mungil kesayangannya harus merasakan apa yang para noonanya rasakan, namun dia ingin untuk terakhir kalinya menatap mina. Walaupun hanya dari kejauhan.
Maka disinilah saat ini Sehun berada. Ditengah Lelah tubuhnya yang baru saja mendarat kembali di Korea. Bersembunyi di balik kemudi mobil managernya hanya untuk melihat Mina pulang kerja.
Menatapnya dari kejauhan.
"Siapa lelaki itu?" seru Sehun pada dirinya sendiri ketika melihat pemandangan diseberangnya yang memicu emosinya.
Tepat diseberang mobilnya, Mina sedang menunggu di halte bus, tempat dimana mereka pertama kali bertemu dengan seorang lelaki di sampingnya. Melihat warna ID card yang bergelantung di leher keduanya, sepertinya mereka adalah rekan kerja.
Menatap Mina dari dalam mobilnya, dan melihat gadis itu berbicara dengan seorang pria, berjalan beriringan, membuat sebuah perasaan primitive muncul dari dalam diri Sehun.
Hingga akhirnya Sehun menyadari sesuatu.
Sehun tidak suka melihat Mina tersenyum dengan pria lain.
Sehun tidak suka melihat Mina menatap pria lain.
Saat itu juga, Sehun mengambil keputusan.
Masa bodoh dengan pendapat semua orang.
Jika Mina bersedia menjalani kehidupan tidak masuk akal sebagai kekasihnya, Sehun akan mengambil kesempatan itu.
Karena tidak ada orang yang dapat menduga apa yang akan terjadi kedepannya.
Bisa jadi dia akan memiliki waktu selamanya dengan Mina.
Namun dapat pula, dia dan Mina hanya memiliki waktu yang lebih sedikit daripada jam pasir
***
ada yang nonton konser EXO?
Aku udah booking tiket, tinggal bayar saja, ternyata hati nuraniku untuk minta ijin kepasangan lebih kuat daripada sayangku ke Chanyeol.
so, i choose for not come to Exo's concert. probably become one of my biggest regret, but, this is my choice.
So, have fun ya Eris yang bisa nonton mereka.
cuman nitip liatin, Chanyeol ama Sehun seganteng apa sih aslinya :)
I publish this part, sebagai pengobat sedih di hati ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lies - Sehun Episode (Complete)
FanficOh Sehun, belum pernah merasakan namanya tertarik dengan lawan jenis. Menurutnya berkencan dan berpacaran adalah sesuatu yang merepotkan. Namun sesosok Hwang Mina membuat dunia Sehun yang semula berpusat pada dirinya sendiri menjadi berubah Akankah...