Episode 17

115 18 6
                                        

Kabin mobil Sehun terasa seperti taman kecil ketika melaju membelah jalan Seoul menuju flat mungil Mina. Sepanjang jalan Mina tidak henti-hentinya berceloteh tentang semua bunga yang dia terima dari seoarng Oh Sehun. Membuat senyum bangga tidak bisa disembunyikan oleh lelaki muda ini. Pertama kalinya dalam hidupnya, dia bahagia dapat membuat orang lain tersenyum karena sesuatu yang di berikan. Apalagi bagi seorang Oh Sehun, nominal yang dia keluarkan untuk membeli semua bunga itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penghasilannya sebagai idol. Terutama semenjak 3 album terakhir mereka sukses besar.

"Bagaimana caranya kita membawa semua bunga ini ke flat ya?" suara Mina membawa kesadaran Sehun ke bumi. Melirik sejenak melalui kaca spionnya ke kursi belakang mobilnya yang penuh dengan tumpukan bunga.

"Tentu saja aku akan membawakannya untukmu,"

"He? Kamu akan ke flatku?" tanya Mina sedikit khawatir yang otomatis membuat kening Sehun berkerut heran.

"Ya? Kenapa? Noona keberatan?" Mina menggigit bibir bawahnya tanda sedang berpikir, kemudian bergantian menatap Sehun. Hingga akhirnya Mina mengangguk dan memberikan senyum lebarnya kepada sehun.

"Tentu saja tidak Sehun, mungkin ini yang terbaik," tidak memahami dengan bai kata-kata Mina, membuat Sehun memilih hanya membalas senyuman Mina dengan usapan lembut di rambutnya.

Apa yang membuatku berpikir aneh-aneh, tentu saja Mina noona sedikit keberatan karena sudah lama kami tidak bertemu, bisik Sehun dalam hati dan terus melajukan mobilnya menuju flat Mina di bagian lain kota Seoul.

***

Mina hanya membawa dua buket bunga, yaitu baby breath dan water lili, karena dua karangan bunga ini sudah cukup menutupi tubuh mungilnya. Sementara Sehun kesusahan membawa sisa buket bunga yang lainnya.

"Tunggu, aku buka dulu pintunya," ucap Mina ketika Sehun sudah mendekati pintu flatnya. Di balik tumpukan bunga, Sehun mengangguk pelan dan sedikit merutuki usahanya untuk membawa bunga ini tetap utuh ke dalam flat gadis yang dia sayangi.

Tunggu!

Gadis yang dia sayangi? Sehun terkadang merasa heran sendiri dengan cara otaknya bekerja.

"Ayo masuk Sehun, dan letakkan bunganya di atas meja saja," panggilan Mina menjadi rambu bagi Sehun untuk memasuki ruangan yang sesungguhnya dia rindukan. Flat kecil Mina selalu terasa hangat baginya. Atau karena alasan sederhana, si pemiliknya yang membuat flat ini menjadi hangat dan nyaman bagi seorang Oh Sehun.

"Sudah semua!" teriak Sehun lega karena tangannya cukup pegal membawa sekian banyak bunga dari lantai dasar. Tatapan Sehun masih terpaku pada tumpukan bunga di atas meja yang baru saja dia letakkan ketika tatapannya jatuh pada tumpukan kardus di sudut ruangan.

"Kotak apa itu, noona?" tanya Sehun keheranan. Dan semakin heran ketika Mina tidak kunjung menjawab pertanyaannya, memaksa Sehun menatap Mina, dan sisa ruangan itu.

Ini bukan flat yang dia kenal.

Tidak ada lagi pajangan-pajangan cantik dan imut khas Hwang Mina. Atau tumpukan buku dan novel milik gadis itu. Atau beberapa boneka pemberiannya.

"Kemana barang-barang yang lain?"

"Di dalam kotak itu?"

"Dan kenapa ada di dalam kotak itu?" melihat Mina tidak segera menjawabnya, membuat Sehun menatap tajam gadis di hadapannya.

Sehun hanya berharap bahwa kekhawatirannya tidak beralasan sama sekali.

"Noona, aku bertanya kepadamu," tegas Sehun sekali lagi.

Mina menghela nafas sebelum mendekat kea rah Sehun, hingga ujung jari mereka nyaris bersentuhan.

"Aku akan pulang ke Busan, Sehun," Sehun tidak menutupi keterkejutannya, namun masih berusaha memahami jawaban Mina. Busan adalah kampung halaman Mina.

Sweet Lies - Sehun Episode (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang