Episode 26

102 11 0
                                    

Sehun mengernyitkan keningnya ketika menatap sosok di hadapannya. Dua bulan tidak bertemu kekasihnya, Mina nampak jauh lebih pucat dan kurus. Seolah sinar halo yang biasa bersinar di sekeliling kekasihnya meredup.

"Mina, kamu baik-baik saja bukan?" tanya Sehun entah untuk berapa kali mala mini ketika melakukan video call dengan kekasihnya. Saat ini Sehun sedang berada di Thailand menjalani rangkaian konser grupnya. Dan rutinitas ini akan masih terus berjalan hingga 3-4 bulan ke depan. Membuatnya kemungkinan baru bisa bertatapan muka langsung, memeluk tubuh mungil di seberang lautan itu dan mengucapkan betapa Sehun merindukannya.

"Aku rasa aku baik-baik saja. Beberapa kali demam seperti yang aku ceritakan kepadamu dan sudah ke dokter," jawab Mina singkat dan lagi-lagi memamerkan senyum tulus yang seperti biasa menular dengan cepat ke Sehun, walaupun hanya melalui layar ponsel, tetapi tetap memberikan efek yang sama.

"Makanya jangan kecapekan!" tegur Sehun lagi.

"Sudah aku bilang bahwa perusahaanmu itu jauh lebih kejam daripada agensiku," Mina tidak bisa tertawa lepas mendengar komentar Sehun. Bagaimana mungkin perusahaan farmasi yang memiliki jam kerja dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore, kadang hingga jam 8 malam, bisa dikatakan lebih kejam daripada sebuah management idol paling besar di Korea Selatan.

Bagaimana agensi tersebut meminta Sehun hanya memiliki waktu istirahat kurang dari 3 jam per hari, atau kadang waktu istirahat adalah ketika pesawat membawa mereka dari satu kota ke kota yang lain.

Namun kata-kata Sehun seolah menjadi jembatan bagi Mina untuk mengucapkan kata-kata yang sudah dia susun dengan hati-hati beberapa minggu terakhir.

"Sehun..." panggil Mina pelan dan seketika mendapatkan perhatian Sehun, karena nada suara Mina adalah nada suara yang sangat jarang digunakan kepada Sehun. Nada suara meminta perhatian, dan serius.

"Ya?" jawab Sehun sedikit ragu karena sedikit khawatir dengan kata-kata yang akan keluar dari mulut Mina berikutnya.

"Karena kamu mengungkit tentang kantorku, sepertinya aku setuju dengan pendapatmu tentang load kerjaku sekarang,"

"Maksudmu?" tanya Sehun tidak paham hingga tanpa sadar dia mengubah posisi tubuhnya dari semula berbaring di tempat tidur menjadi duduk tegak dengan bersandar di kepala tempat tidurnya.

"Aku memutuskan untuk resign dari tempatku sekarang dan pulang ke Busan," jawab Mina dengan nada santai.

"Kenapa?" tanya Sehun semakin keheranan. Karena Sehun paham benar seberapa besar Mina mencintai pekerjaannya. Mungkin sama besarnya dengan kecintaan Sehun akan dance.

"Sepertinya aku memang kelelahan dan kedua orang tuaku juga memintaku untuk berhenti sejenak serta kembali ke Busan,"

"Kamu yakin?" tanya Sehun sekali lagi. Mina dengan mantap mengangguk dan melanjutkan kata-katanya.

"Kamu akan kembali ke Korea 3 bulan lagi bukan? Dan saat itu kamu tahu dimana akan menemukanku," Sehun mengangguk gamang, entah kenapa merasa perkataan Mina seperti ucapan perpisahan. Sedangkan semua perkataan Mina adalah kebenaran.

Mina memang nampak kelelahan dan sepertinya menyepi sejenak ke Busan adalah pilihan terbaik saat ini. Di sana ada kedua orangtua Mina yang bisa menemaninya, alih-alih Mina sendirian di Seoul. Selain itu mereka hanya akan berpisah 2 bulan, maksimal 3 bulan dan Sehun dapat langsung meluncur ke Busan untuk menjemput Mina dan menunaikan janjinya yang selalu Sehun ucapkan dalam hati.

"Dan aku akan membawamu bertemu dengan keluargaku disaat kita besok bertemu," kata-kata Sehun sontak mengejutkan Mina.

"Apa?" tanya Mina memastikan pendengarannya

"Aku akan membawamu bertemu keluargaku saat nanti aku kembali ke Seoul," tegas Sehun sekali lagi, walaupun jelas tidak bisa menutupi telinganya yang memerah karena menahan malu. Karena demi Tuhan, mengatakan kalimat seperti itu ternyata jauh lebih terasa memalukan dibandingkan saat pertama kali meminta Mina menjadi kekasihnnya.

Mina tidak bisa untuk tidak tersenyum. Impiannya dengan Sehun nampak begitu indah, hingga ia tidak tega untuk merusaknya.

"Apakah aku gadis pertama yang akan kamu bawa pulang?"Sehun mengangguk malu-malu hingga membuat Mina harus menahan airmatanya.

"Kamu adalah kekasih pertamaku,"

"Kamu adalah gadis pertamaku," lanjut Sehun lagi, kali ini memberanikan diri menatap langsung Mina melalui layar ponselnya.

Mina balas menatap Sehun dan memberanikan diri mengucapkan sebuah kalimat yang selalu ingin dia ucapkan kepada Sehun

"Kamu kekasih pertamaku, Oh Sehun

"Kamu selalu menjadi orang pertama di hidupku, Oh Sehun,"

"..."

"Kamu adalah orang pertama yang membuatku egois, membuatku menginginkan sesuatu, kamu adalah kekasih pertamaku, termasuk kamu adalah ciuman pertamaku,"

Sehun tidak bisa untuk tidak tersenyum lebar mendengar kata demi kata yang keluar dari bibir Mina. Setiap kata yang mampu membuatnya tersenyum, tetapi justru menimbulkan debar tidak nyaman di dadanya.

"Hwang Mina, aku mencintaimu," tegas Sehun pada akhirnya.

Sehun merasa perlu menegaskan perasaannya kepada Mina karena merasa setiap kata yang keluar mala mini, seolah kata-kata perpisahan dari Hwang Mina.

Malaikatnya. Temannya. Kakak perempuannya. Dan kekasihnya.

Mina tidak bisa untuk tidak menangis di antara senyumannya.

"Aku juga sangat mencintaimu, Oh Sehun,"

"Kumohon ingatlah itu selalu,"

***

write - and just published!

Sweet Lies - Sehun Episode (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang