Episode 24

104 15 0
                                    

Beberapa hari ini Mina selalu merasa kelelahan dan lekas demam. Sedangkan pekerjaannya sudah tidak sebanyak biasanya, karena beberapa proyek yang dia kerjakan sudah selesai. Sehingga rasanya agak sedikit aneh jika Mina sering merasa kelelahan. Dia hampir selalu sampai rumah sebelum jam 8 malam, dibandingkan sebelum proyek-proyeknya selesai pada pukul yang sama Mina baru beranjak dari meja kerjanya.

Mengingat sejenak jadwalnya hari ini yang cukup longgar, Mina memutuskan untuk mengambil cuti sakit dan menghabiskan harinya untuk tidur atau mungkin dengan kekasihnya. Mengucapkan kata kekasih, walaupun hanya di dalam kepala, sudah membuat wajah memerah.

Meraih ponselnya dan menghubungi atasannya untuk meminta ijin, tanpa sengaja Mina menatap pengingat yang muncul di layar ponselnya.

Free time Mr Oh

Senyum tipis muncul di wajah Mina, dan sudah berniat menghubungi Sehun untuk datang dan menemaninya yang sedang tidak enak badan, namun segera di tepisnya. Hari ini memang hari kosong Sehun, dan mereka berjanji akan bertemu setelah jam kerja Mina. Badan lemas Mina seolah meraung-raung meminta Sehun berada di dekatnya, hanya untuk merasakan pelukannya. Tetapi otak rasionalnya menepis keinginan manjanya.

"Bodoh, Hwang Mina!" runtuk Mina pada dirinya sendiri.

"Kamu bisa menulari Sehun," lanjut Mina dan menyimpan kembali ponselnya setelah berhasil menghubungi atasannya.

Berguling di dalam selimut untuk meredam tubuhnya yang meriang, Mina merasakan ponselnya bergetar.

Mr Oh is Calling....

Mengumpulkan tenaganya, Mina mengangkat ponselnya dengan nada riang.

"Ya?"

"Pulang kerja jam berapa?" suara Sehun yang bernada manja otomatis menimbulkan senyum di wajah Mina

"Seperti biasa, kenapa?"

"Aku kosong hari ini, jadi nanti langsung bertemu di tempatmu?"

"Baiklah...." Mina menggantungkan kalimatnya dan nyaris mengucapkan keinginannya.

"Sehunnie.... "

"Yak, Sehun cepat antarkan aku,"

Mina langsung terdiam mendengar suara lain di belakang suara Sehun.

"Mina, aku pergi dengan nona bawel ini dulu ya?"

"..."

"Mina?" panggil Sehun lagi karena tidak mendapat jawaban dari kekasihnya.

"Oh, baiklah,"

"Selamat bekerja," dan panggilan itupun di tutup.

Menatap ponselnya, Mina mengucapkan kalimat yang sedari dulu ingin dia ucapkan di hadapan Sehun, namuns selalu merasa tidak tega. Seolah dia menjadi orang paling egois.

"Bisakah kamu tidak pergi dengan Nana, Sehunnie?"

Setetes air mata turun di sudut mata Mina, ketika dia merasakan kepalanya kembali pusing dan pandangannya mulai mengabur.

"Bisakah kamu mendahulukanku daripada dia?"

Mina memilih meletakkan kepalanya yang berat di atas bantal empuknya dan memaksa matanya yang kabur untuk menutup.

"Bisakah kamu hanya menatap kearahku saja?"

***

Perasaan Sehun tidak nyaman semenjak panggilan terakhirnya dengan Mina, hingga beberapa kali membuat sewot Nana yang ada di sebelahnya. Nana sebenarnya hanya memintanya untuk mengantar ke Vivapolo dan Sehun setuju karena ingin membungkus beberapa porsi makan malam untuknya dan Mina. Sehingga kekasihnya tidak perlu memasak makan malam. Semua ini karena Sehun menyadari jika beberapa minggu terakhir ini, wajah kekasihnya yang memang terlahir putih nampak semakin pucat.

Sweet Lies - Sehun Episode (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang