Raira tidak menyangka jika perkataan reno tadi malam tidak bohong.
Masih pagi buta reno sudah datang menjemputnya.Raira sungguh kesal dengan sifat keras kepalanya reno, padahal tadi malam sebelum tidur raira berkomunikasi dulu dengan reno untuk tidak perlu menjemputnya, dan memang dasar si renonya yang keras kepala sampai datang pukul 06.00, heloww ini itu masih pagi.
Selesai Raira memakai sepatu dia langsung menuruni anak tangga, dapat dilihat reno yang sedang duduk disamping papahnya dan sesekali mereka tertawa, melihat itu entah kenapa raira sedikit.. Bersyukur? Entahlah tapi dia senang papahnya cukup nyaman berbicara dengan Reno.
Dan satu hal, Raira ingin sekali meninju muka Reno yang memasang muka tampang sok polos. Tidak cocok pemirsa!.
Raira duduk dimeja makan berniat sarapan dulu, tidak peduli sudah berapa lama cowok itu menunggunya, toh bukan dia yang mau dijemput.
Selesai itu raira maupun reno berpamitan kepada orang tua raira untuk langsung berangkat sekolah.
"eh kutil onta,tadi malam kan udah gue bilang jangan jemput, "
"terserah gue dong, "
"si monyet satu ini bikin kesel aja, "
Tangan kiri reno terulur kedepan kening raira dan menyentilnya membuat si empu nya kesakitan.
Sedangkan tangan kanannya sibuk menyetir."ih apa sih, "
"cewek itu jaga omongannya, "
"sapa yang cewek?,gue bukan cewek,"
"terus? "
"WANITA!, "teriak raira dikuping reno, reno hampir terkejut namun setelah itu dia terkekeh dan geleng-geleng kepala.
Raira ingin turun digerbang dengan usaha dia memaksa reno menurunkannya disana,awalnya tidak dibolehkan oleh reno. Namun segala usahanya berhasil membuat reno menyerah.
Raira hanya tidak ingin mendapat cibiran pedas dari fans reno.
Selagi reno memarkirkan mobilnya raira langsung lari menuju kelas agar tidak berbarengan dengan reno.
.
Pelajaran matematika membuat Raira mengantuk, 4 jam langsung dia diberikan tugas oleh gurunya mengerjakan soal-soal matematika yang demi apapun membuatnya mual.
Sekelas pun tak jauh beda dengan raira, mereka terus menggerutu dengan gurunya yang seakan tidak memberikan waktu untuk sekedar menghembuskan nafas.
Hani dan resti meninggalkannya dikelas, dan mereka kekantin duluan.
Tadinya mereka memaksa raira untuk ikut namun raira berkata jika dia ingin ke perpustakaan.Ia pun pergi ke perpustakaan dan duduk dibangku pojok ruangan dengan membawa buku novel dan fisika.
Sesekali dia melirik kearah pintu ketika ada yang masuk atau keluar dari ruangan itu, bagi raira perpustakaan ini tempat yang paling nyaman selama dia bersekolah disini. Ruangannya berAC dan bau buku-buku nya membuat raira betah, apalagi disini sangat bersih.
Raira mengkerutkan kening karena seorang cowok tiba-tiba saja duduk di depannya, namun wajahnya tertutupi oleh buku yang dia baca.
"ekhem, " raira berdehem agar orang tersebut melihat kearahnya, dan benar saja orang tersebut menurunkan bukunya.
"sangka gue siapa ternyata elu kak, "
Orang yang dipanggil kak itu hanya memutar kedua bola matanya dan melanjutkan membaca.
Raira mencibir melihat respon orang tersebut.
Ia melihat buku yang sedang dibaca orang tersebut. Geografi."jadi kak adit anak ips? "
Seperti orang bodoh raira seakan berbicara sendiri karena adit sama sekali tidak meladeni ucapan raira."dih serasa ngomong sama buku, "
Adit menurunkan kembali bukunya dan menatap mata raira membuat raira salah tingkah ditatap secara intens.
"lo.. Ngomong sama gue? "
Fuck!
Ingin sekali raira membunuh orang yang ada dihadapannya ini, bahkan kalo saja dia psycopath tidak segan-segan iya mencabik bibir dan otak orang itu.
'sabar rai sabar, orang sabar kuburannya banyak makanan' ucapnya dalam hati.
Raira sudah pasrah berhadapan dengan adit yang demi apapun bikin moodnya jelek, tak sengaja raira melihat kearah pintu.
Deg.
Disana berdiri reno yang sekarang menatapnya tajam dan sama sekali tidak berkedip.
Menyender dipintu perpustakaan dengan kedua tangan dilipat didepan dada.Raira merasakan seperti sedang ketahuan selingkuh. Padahal jelas dia tidak melakukan apapun namun mata reno seperti mengatakan 'dosa lu sama gua'
Dengan santai namun mata masih melihat kearah raira, ia jalan dan duduk diantara adit dan raira.
"ngapain disini? "
"ketemu lu, "
Reno melipat kedua tangannya didepan dada."cowok lu? " tanya adit menaikkan kedua alisnya.
"bu--"
"lebih tepatnya dia babu gue, "
Ucap reno santai.Entah mengapa raira sedikit sakit hati mendengar jawaban reno, selama ini raira menyangka reno tulus berteman dengan dia, teman? Ya reno sudah dianggap sebagai teman oleh raira.
Adit melihat perubahan raut wajah raira.
"Ayok bu, temenin gua ke kantin!" Titah Reno sambil menarik tangan Raira keluar dari perpustakaan.
*********************************
"Heh, lepasin! Lo apa-apaan sih, katanya mau ke kantin tapi malah ke sini" omel Raira. Ia sudah menahan kesal sejak tadi, banyak siswa lain yang melihatnya digandeng --lebih tepatnya diseret-- oleh Reno. Dan sekarang ia merasa di bohongi, karna ini bukan kantin tapi taman belakang sekolah.
"Gua gk mau liat lo deket-deket cowok lain kaya tadi." Ucap Reno dingin.
Seketika Raira bersemu namun ia tutupi dengan menjawab perkataan Reno dengan pertanyaan yang terkesan santai tetapi langsung ke hati.
"Emang lo sapa gua?"
771 words, hari ini banyak dibantuin sama
arsya2409Temen sekelas gue, yang katanya istrinya Kim Taehyung. ARMY pasti tau kan ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIRENO
Teen FictionHidup Raira Arsyantika Deswita seperti tak beraturan setelah mengenal cowok bernama Reno Putra Ardama cowok tampan bergaya bad boy yang selalu mengusiknya, masuk dan keluar dalam kehidupan Raira dengan seenaknya. Memberikan harapan namun disia-siaka...