Raira melangkahkan kakinya kelorong sekolah menuju kelasnya.ia berangkat sekolah yang lumayan sepi karena ini masih terlalu pagi hanya segelintir orang yang datang mungkin karena piket atau ada pr.
Saat sampai dikelas raira melihat ruangan itu masih kosong lalu mendengus,ia pun mengambil sapu dan menyapu ruangan itu hingga bersih.
Setelah itu barulah beberapa orang datang dan semakin ramai karena sebentar lagi akan dilaksanakan upacara.
"ayuk kelapangan".resti dan hani menarik raira yang kelihatan tidak bersemangat.
"lu kenapa coba?tuh muka nekuk mulu".tanya resti setalah mendapat barisan.
"belum dapat siraman rohani".celetuk
hani membuat raira memutar kedua bola matanya."badmood".jawab raira singkat.
"lu kalo lagi badmood bakal sering nambah masalah".ucap hani
Pernah sekali raira badmood karena kakaknya yang ngerjain dia sampai disekolah raira telat dan mendapat hukuman lari namun tidak berhenti sampai situ setelah lari dia masuk kelas dan ternyata lupa mengerjakan sampai gurunya yang emang killer menyuruh raira membersihkan gudang yang sangat kotor.Itu bukan hanya sekali namun beberapa kali tapi baru kali itu dia mendapat gak enakan sakaligus.
"biarin aja,"acuh raira.
Setelah upacara hani,resti dan raira berjalan menuju kelas namun saat diperjalanan ada yg menabrak raira hingga jatuh ditanah dan kakinya berdarah terkena semen.
"aww,"rintih raira.
Sedangkan yang menabrak hanya berteriak maaf dan melanjutkan larinya seperti dikejar tawon.
"dasar gila ya tuh cowok,bukannya bantuin malah langsung kabur,"omel hani dan segera membantu raira yang kesakitan.
"gua heran setiap lu badmood pasti aja ada masalah".gumam resti.
"huh udah lah mending anter gue ke UKS".ucap raira kesal.
"loh itu kenapa".tanya kefan saat berpapasan dengan raira,resti dan hani.
"jatuh ditabrak".jawab resti.
"owalah gws yo".ucap kefan dan berlalu dari mereka.
-----
Resti dan hani telah kembali kekelas dan tinggalah raira yang tiduran diruang UKS diapun tidak ingin balik kekelas buat belajar.
"bolos?,"tanya seseorang hampir membuat raira terkejut.
Raira hanya berdehem sebagai menjawab."kaki lu kenapa?,"tanyanya lagi.
"jatuh,"jawab raira singkat.reno hanya mendengus mendengar jawaban raira walaupun dia tau itu benar.
"lu ngapain disini?,"tanya raira.
"numpang tidur,"ucap reno dan berbaring disofa UKS.
Raira memperhatikan wajah reno yang langsung terlelap,tak tau bagaimana bisa cowok itu langsung terlelap dengan cepat namun bisa dilihat jika cowok itu sedang lelah.
Setelah sadar jika dirinya terus memperhatikan wajah reno,raira memalingkan wajahnya keatas dan merenung hingga terlelap.
Hampir 2 jam tertidur reno terbangun dan melihat raira yang tertidur pulas.
Untungnya pengawas UKS sedang tidak ada dan biasanya anak pmr akan datang ketika istirahat saja.
Jadi tidak ada yang mengganggu reno tidur.Reno mendekat kearah raira dan tersenyum melihat wajah tenang raira.reno selalu merasakan perasaan aneh ketika menatap raira dari dekat tapi semampu reno terus membantah untuk tidak menyukai raira karena raira bukan siapa-siapa dia hanya seseorang yang ingin dia kerjai.
Reno terus meyakinkan hatinya kalau dia mendekatkan raira karena ingin membuat cewek itu kesal.
Setelah puas menatap raira reno pun keluar UKS dan berjalan menuju rooftop tempat yang paling enak untuk menghilangkan semua fikiran.
Reno sekarang mulai bingung dengan dirinya sendiri yang terus memikirkan raira belakangam ini,namun dia tidak ingin memakai hati untuk masalah ini karena dia yakin ini hanya sekedar obsesi.
Raira bangun dan melihat jam,sebentar lagi istirahat dan dia memutuskan untuk bertemu sahabatnya.
Raira berjalan menuju kantin dan melihat kedua temannya sedang makan dan bergosip ria.
"loh rai gue sangka lu balik,"ucap resti saat menyadari raira berjalan kearah mereka.
"kagak,gue tadi tidur diUKS,"jawab raira dan memakan somay hani seenak jidat tanpa meminta izin dan meminum es jeruk resti.
"untung temen,"gumam keduanya kompak.
"gue denger!,"ucap raira membuat resti dan hani nyengir gaje.
----
Bel pulang sudah berbunyi dan raira segera memasukan bukunya kedalam tas.
Hani dan resti sudah lebih dulu pulang karena ada urusan,jadi raira pulang sendiri menggunakan taksi.
Raira melangkah sedikit tertatih karena nyeri yang berasal dari lututnya sampai seseorang memegang bahunya.
"kalo gak bisa sendiri itu harusnya minta tolong,"ucap seseorang berucap datar dan dingin.
"gue bisa sendiri kok" ucapnya yakin.
"cewek mah gitu,sok jual mahal".
Raira hanya mendengus pasrah dibantu dengan reno dan menjadi pusat perhatian siswa-siswi yang masih disekitarannya.
Sampai parkiran reno hendak ingin mengambil mobilnya namun ditahan oleh raira.
"lu ngapain ngajak gue kesini" ucap raira
"lu diem,gue anter".
Tanpa menunggu balasan raira reno segera pergi untuk mengambil mobilnya.Didalam mobil keduanya memilih diam,karena reno emang yang gak suka basa-basi dan raira yang sekarang malas ngomong.
Sampai di depan rumah raira pun turun dan mengucapkan terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIRENO
Ficção AdolescenteHidup Raira Arsyantika Deswita seperti tak beraturan setelah mengenal cowok bernama Reno Putra Ardama cowok tampan bergaya bad boy yang selalu mengusiknya, masuk dan keluar dalam kehidupan Raira dengan seenaknya. Memberikan harapan namun disia-siaka...