Author'POV
"Hah? Maksud lo?" tanya Syifa lola
"Eh.. Enggak. Ya udah ke kamar gue aja" ucap Yarhan langsung menarik tangan Syifa
"Emang gak ada bonyok lo? Ngapain ke kamar lo? Kenapa gak disini aja? Kan dingin ada AC nya" oceh Syifa
"Bonyok gue gak Ada. Yuk. Gak ngapa-ngapain" ucapnya langsung menarik tangan Syifa.
Sesampainya dilantai dua, terlihatlah pintu berwarna merah dengan motif AVENGERS.
Yarhan membuka kamarnya dan mempersilahkan Syifa untuk masuk.
"Lo tunggu disini. Gue bikinin minum" ucapnya langsung pergi.
Syifa duduk di sofa yang empuk dan besar. Lalu matanya menangkap gitar milik Yarhan. Dan entah kenapa tangannya gatal ingin memetik gitar tersebut.
Syifa bangkit lalu mengambil gitar itu dan duduk dikursi tempat gitar itu.
Jreeng jreengg
Petikan demi petikan ia bunyikan hingga menjadi sebuah alunan musik
Berakhirlah sudah cerita kita
Setelah sekian lama bersama
Kau hadirkan dia dalam cerita
Yang hanya menyisakan lukaKu coba menahan perih yang kurasa
Walau ini menyakitkanJika menyakiti aku bisa membuatmu bahagia
Maka lakukanlah itu
Tanpamu kuyakin bisaIkhlasku mencitaimu
Ikhlasku kehilanganmu
Semoga kau bahagia
Dengan pilihanmu ituKau bersama dia...
Aku bersama doa...Berpapasan dengan lagu yang ia nyanyikan Yarhan membuka pintu dengan membawa nampan.
Dengan cepat Syifa menaruh kembali gitar itu.
Yarhan menaruh nampannya dan mangambil gitar itu.
"Pinter main gitar juga ya lo" ucap Yarhan dengan kekehan
Demi apa?! Dia ketawa!! Ketawa! Mashallah.. Keajaiban banget.. Gue bisa ngeliat pangeran kutub utara ketawa batin Syifa sambil melongo Menatap Yarhan.
Yarhan yang melihat itu langsung kembali memasang wajah datarnya.
"Lagu apa?" tanyanya dan Syifa masih belum bergeming
Yarhan langsung mengipaskan tangannya didepan muka Syifa
"Eh. Iya? Lagu apa?"
"Gue yang nanya ke elo. Lagu apa?"
Syifa agak berfikir.
"Gimana kalo lagu untuk kita berdua aja? Tapi lagu apa?"
Tanpa sadar perkataan Syifa mambuat degub jantung Yarhan bergetar lebih cepat.
"Em... Lagu Menghitung hari 2 aja. Gimana?" tanya Yarhan
"Lo yang nyanyi ya"
"Enggak. Lo aja"
"Lo"
"Lo"
"Lo"
"Ya udah Reff nya kita berdua sama bait yang trakhir gimana?"
"Oke"
Sekitar 1 setengah jam mereka berlatih. Dan Syifa pamit pulang.
"Gue pulang. Oiya. Kok lo tumben tadi ngebacot? Biasa juga kaya kutub utara yang langka mengeluarkan suara" oceh Syifa
KAMU SEDANG MEMBACA
YARHAN PUTRA
Teen FictionDingin belum tentu tidak peduli begitupun peduli, belum tentu akan selalu peduli. ~YARHAN PUTRA PRATANA~