16.

32 3 0
                                    

Syifa mengucek-ngucek matanya. Lalu ia samar-samar dabat melihat kamar yang ia gunakan.

Rasanya kamar gue bukan warna abu-abu putih deh... Dan... Di kamar gue, gak ada rak bukunya... Ini gue dimana sih? Batin Syifa sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Setelah sadar ia melihat arloji yang melingkar ditangannya.

"Allahuakbar! Udah jam 11 malem! Ni gue bakal dimarahin bunda sama ayah ni"

Syifa turun dari atas ranjang.

Tapi ia melihat melihat Yarhan yang sedang tertidur disofa

Oiya.. Gue ketiduran disini batinnya lagi

Syifa mendekati Yarhan dan membangunkannya.

"Yar, Yarhan... Bangun...." ucapnya sambil menggoyangkan tubuh Yarhan

Yarhan membuka matanya dan duduk.

"Yar... Anterin gue pulang.... Nanti dimarahin bunda karna dia pasti khawatir.. Anterin Yar"

Yarhan masih belum sepenuhnya sadar.

Hingga sudah sadar sepenuhnya baru ia membuka suara.

"Aku udah bilang ke tante Iska kalo kamu nginep disini. Tu.. Baju sama perlengkapan kamu udah ada. Jadi kamu tinggal tidur lagi yah..." ucapnya sambil mengelus-ngelus rambut Syifa sayang.

"Gak mau"

"Kenapa?"

Kruukkk kroouukkk

Syifa meringis dan nyengir menatap Yarhan. Sedangkan Yarhan? Masih sama. Menatap datar dan dingin.

"Ayo ke dapur. Kita masak aja"

"Gak usah lah Yar, udah malem juga. Baik gue tidur aja"

"Gak. Ayo makan. Kamu laper, jadi harus makan. Biar agak berisi, gak kaya fosil gini badan kamu"

Syifa langsung memasang wajah tripleks

"Gue tu udah makan Yar"

"Makan di kantin tadi pagi aja pamer. Makan lagi, gak usah ngeyel!"

Syifa mengendus sebal, lalu ia mengikuti langkah kaki Yarhan menuju dapur.

Dan saat sudah turun dari lantai dua, mereka menemukan Al yang sedang asik menonton tv.

Kemudian Al menoleh karna dengar langlah kaki.

"Kenapa lo belum tidur?" tanya Yarhan ketus

"Suka-suka gue lah! Iyagak kak Syifa" tanya nya sambil menaik turunkan alisnya.

Saat Syifa ingin menjawab, Yarhan lebih dulu memotonya.

"Gak usah dijawab. Dia cuma bisa bikin kamu pusing kalo dijawab!"

Dua detik kemudian Al langsung berdiri dengan mata yang seakan ingin keluar dari sangkarnya.

"Hah?! Aku-kamu?! Gak salah denger nih Al?" tanyanya syok

Kini giliran Yarhan ingin menjawab, tapi omongannya terpotong. Bukam terpotong karna orang lain ingin berbicara juga, melainkan...

Kruukk kruukk

Langsung saja semuanya menatap Syifa.

Syifa nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Udah berapa lama kak, bang Yarhan gak ngasih kakak makan. Xixi...." ujarnya sambil terkikik

Yarhan menatap Al sangat tajam, hingga membuat nyalinya menciut begitu saja.

"Syifa, kamu duduk dulu di sofa itu sama Al" ucapnya kemudian langsung pergi menuju dapur.

YARHAN PUTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang