1 Minggu kemudian
Semua anak-anak mencari nama mereka yang diacak di setiap ruangan.
Kini Syifa tengah mencari namanya dan akhirnya mendapatkannya, tapi sayangnya ia terpisah dari Yarhan dan teman-temannya.
"Ish... Kok beda ruang sih.." gerutu Syifa kesal
"Gakpapa, ntar kalo istirahat aku datengin kamu kok" balas Yarhan kemudia mengelus rambut Syifa
"Bener ya... Janji?"
Yarhan mengangguk dan tersenyum
"Iya janji"
Tanpa mereka sadari banyak kaum hawa yang menyaksikan kemesraan mereka berdua
Enak banget ya jadi Syifa bisa dapetin hati pangeran es
Mesra banget
Kapan gue bisa kaya gitu
Iri hati dedek bang
(Dan banyak lagi)
Syifa terkekeh dan langsung memasuki kelasnya
"Kamu ke kelas gih, aku mau masuk nih. Dadah..." Ucap Syifa melambaikan tangannya
Yarhan membalas melambaikan tangannya sebentar kemudian memasukkannya ke dalam saku celana lagi.
Yarhan melegang pergi menuju kelasnya.
Syifa duduk dan mendapati seorang gadis dengan lambang kelas X.
Jadi tetangga gue adekel toh batinnya
Sedangkan yang diliat Syifa menatapnya sinis
Anjir sini bat batinnya lagi
Syifa tidak peduli dan memilih membaca bukunya sebentar
Dan tak berapa lama bel masuk berbunyi diikuti guru pengawas masuk ke dalam ruangan.
"Saya absen dulu ya"
Guru itu mengabsen satu persatu peserta ujian
"Kelly Ardhea"
Dan langsung saja siswi yang duduk di sampingnya mengangkat tangannya.
Jadi namanya Kelly, kok kaya nama pelembab yak batin Syifa terus menatap gadis itu
"Kenapa terus menatapku? Ada yang salah dengan wajahku?" Tanya gadis itu yang merasa sedari tadi selalu ditatap Syifa
Syifa terkejut dan menggeleng
"Jika tidak, lebih baik kamu menatap kedepan. Tidak baik menatap wajah seseorang yang berbeda kecantikan dengan dirimu" ucapnya lagi dengan sinis dan senyuman
"Ya, betul tapi tidak baik juga begitu sombong dengan kecantikan. Karena setiap orang akan menua dan jelek" balas Syifa tajam
Siswi itu menatap Syifa dengan marah.
Syifa menatap soal yang sudah diberikan dengan pengawas
Enak banget.. ini kan semua soal yang dikasih Yarhan batinnya tersenyum senang
Syifa tersenyum dan langsung mengerjakan soal-soal itu.
***********######***********
Bel istirahat berbunyi
Tak lama Yarhan beserta teman-temannya datang menghampirinya.
Syifa tersenyum dan hendak bangkit, tapi siswi disampingnya telah bangkit terlebih dahulu
KAMU SEDANG MEMBACA
YARHAN PUTRA
Teen FictionDingin belum tentu tidak peduli begitupun peduli, belum tentu akan selalu peduli. ~YARHAN PUTRA PRATANA~