2. BERUBAH

68 10 2
                                    

***

"Hmm....Oke gue gabung,"ucapnya setelah melirik gue.

"Huffttt..."gue hanya menghela nafas.

Trriiinngggg....

Bel pulang sekolah berbunyi.

Hari ini gue mulai latihan taekwondo, udah seminggu ini gue ga latihan dikarenakan sibuk OSIS.

"Ra, lo mau kemana?"tanya Nando.

"Latian taekwondo"jawabku sambil jalan.

"Ohh ga nyeleksi?"tanyanya

"Ga, gue ijin, udah seminggu gue off latihan,"kataku.

"Oke, kalo gitu gue duluan ya mau latihan futsal,"ucap Nando pergi.

Ya gue juga ga peduli sih, tapi bentar. Kenapa dia harus izin ke gue sih? Ga penting. batinku.

Selesai latihan

"Hei ra, lo mau balik?"ucap Nando menghampiriku.

"Iyalah lo kira mau apa,"

"Hehehe sorry, ohya lo mau coklat ga?"tanyanya tiba-tiba.

"Mana? Emang lo ada coklat?"tanya gue balik.

"Yaa gue beli dulu ke alfa hehe,"

"Dih aneh,"

"Kalo lo mau gue ke alfa sekarang nih,"

"Apaan si gausah,"

"Yaudah,"ucap Nando pasrah.

"Ohya nan, gue mau nanya,"

"Nanya aja gada yang ngelarang ko,"

"Lo gimana sama Hani? Ada kemajuan?"tanya gue mulai menyelidiki.

"Hmm nggak, gue nyerah sama Hani,"

"Lah katanya lo pantang menyerah, alah omdo lo omong doang,"ejek gue.

"Logika aja lah ra, ngapain lo merjuangin orang yang jelas-jelas ga suka sama lo, yang ada lonya sendiri yang sakit dan capek,"ucap Nando yang langsung membuatku tertegun.

"Terus lo sekarang ngapain ke gue?"kata gue sangat percaya diri.

"Hah! Maksud lo?"

"Ya pokoknya kalo lo nyerah sama Hani, cari cewe lain aja, gaboleh gue,"

"Lo ngomong apa si ra, gue masih ga ngerti,"

"Udahlah pokoknya gaboleh,"

"Dihh apaan dah gajelas,"

Melihat ekspresi muka gue yang marah dan pundung, Nando hanya bisa menyerah dan pasrah sepertinya.

"Iyaiya dah serah lu,"ucapnya pura-pura ga paham padahal gue yakin dia ngerti maksud gue, karna dia orangnya sangat peka.

Setelah itu gue pergi cari angkot dan pulang, kulihat Nando juga udah pergi naik ojolnya. Hufftt..gue salah ga si ngomong gitu ke dia, dia juga belum terbukti suka sama gue, tapi feeling gue jarang banget salah, gue yakin dia pasti ada rasa, dan kalo ngga pun gapapalah jaga-jaga aja, ucap gue dalam hati.

Setelah kejadian itu sikap Nando berubah 180 derajat sama gue. Biasanya pas gue dateng dia selalu ada di tempat duduk gue, ngeganggu gue, becandain gue. Ini mah boro-boro becanda, ngajak ngobrol aja ngga. Gue si seneng karna gada lagi yang iseng bikin gue kesel, yang ngejailin gue, bikin risih. Tapi lama kelamaan gue jadi ngerasa kangen ngobrol bareng dia, gada lagi yang bikin gue ketawa tiap hari.

----------

Kerja kelompok prakarya dilakukan hari ini setelah pulang sekolah. Ini kesempatan gue buat liat reaksi Nando apakah dia masih nyuekin gue. Karena tugasnya untuk mewawancarai para peternak jadi kami memilih peternak bebek didekat rumah gue. Dan alhasil selama berangkat sampe pulang gue sama Nando ga ngobrol sama sekali.

"Nan, minjem hp lo dong buat dokumenter,"ucap Aurell.

"Ya sok nih,"kata Nando sambil menyerahkan hp nya.

"Wah ada apa lo sama Sally?"kata Aurell kaget setelah membuka hp Nando.

"Anjir lo jangan buka buka yang lain,"kata Nando salting sambil merebut hpnya kembali.

"Yee orang ada notif dari Sally, anjir namanya Sally syantiq ahahahahaha,"ejek Aurell.

Tapi itu ga bikin gue ketawa karna menurut gue itu ga lucu. Tapi biar ga pada curiga jadi gue terpaksa ikutan ketawa.

Selama yang lain ketawa gue terus liatin muka Nando dan dia kaya malu kesenengan gitu. Tapi ga lama Nando mulai sadar dan dia ngeliatin gue, terus gue langsung ngeliat ke arah lain dan malu banget.

Besoknya ketika gue cek hp, gue liat di snap whatsaap nya Nando dia lagi boomerang sama Sally. Hufftt...dia beneran sama Sally? Yaa emang seharusnya lah kan gue juga yang suruh dia cari cewe lain. Sadar ra sadarr!!!! Gerutu gue dalam hati.

--------------

Sudah seminggu berlalu Nando dan gue masih diem-dieman. Lalu gue akhirnya memutuskan buat ngomong duluan ke Nando, bukan apa-apa tapi gue emang ga enakan kalo marahan lama-lama. Gue juga ga nyangka kalo bakal kaya gini jadinya.

Saat di sekolah dan momen dimana ga banyak orang di kelas gue coba ngomong ke Nando yang sedang makan cathringannya.

"Hmm nan,"

"Apa,"jawaban yang dingin.

"Lo ko berubah si,"ujar gue to the point.

"Berubah gimana maksudnya?"

"Ya berubah, lo jadi ngejauh dari gue sekarang, kenapa si? Apa karna omongan gue waktu itu? Maksud gue tu ga sampe segininya juga nan,"

"Oke, gue akuin gue emang berubah, tapi perubahan gue juga demi kebaikan lo, gue cuma mikir apa gue segapantes itu buat lo. Gue tau muka gue ga cocok bersanding sama cewe secantik lo. Jadi gue cuma mau memperbaikin diri gue karna setelah keluar dari sini gue bakal pergi jauh ra, "jelas Nando panjang lebar.

Gue sekejap langsung diem, gue ngerti perasaan Nando. Tapi disaat gue mau ngomong tiba-tiba ada guru masuk kelas dan terpaksa gue harus balik ke kursi gue.

Dan selama pelajaran gue ga fokus sama sekali memikirkan omongan Nando tadi.

"Setelah keluar dari sini gue bakal pergi jauh ra," apa maksudnya? Pikirku dalam hati.

"Nah untuk tugas presentasinya kalian harus sediakan lembaran berisi keterangan tentang penyakit kelamin beserta gambarnya, dan ibu juga sudah menentukan kalian kelompok, untuk sekretaris dimohon untuk maju ke depan dan menulis nama-nama kelompoknya di papan tulis,"jelas Bu Ade.

Gue liatin terus papan tulis buat cari nama gue. Nah ketemu. Tapi sayangnya gue ga sekelompok sama Nando. Lah apaan si napa gue jadi ngarepin sekelompok sama dia lagi.

"Oke sekian dulu pembelajaran kali ini, ibu pamit,"ucap bu Ade.

"Iya bu,"jawab kami serempak.

Diantara kami berempat, Gue Cici Aurell dan Keiko pun ga sekolompok.

Trriiinnggg.....

Bel istirahat berbunyi.

"Ra, nanti sabtu ke rumah gue ya,"kata Shasa menghampiriku.

"Ngapain?"tanya gue.

"Ngerjain kerpok tugasnya Bu Ade lah, lu kira mau apa? Berak?"

"Lah emang kita sekolompok?"

"Liat aja papan tulis sih bego,"

"Ohiya hehe maap gatau,"kataku setelah melihat ke arah papan tulis.

"Yaudah oke,"jawab gue.

Kami bekerja kelompok hari sabtu karena sekolah kami fullday jadi hari sabtu diliburkan. Tapi itu gada ngaruhnya untuk kami, karna hari sabtu selalu dipakai untuk kerja kelompok seperti ini dan sama saja seperti hari yang lainnya.

***

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang