Trriiinnggg....
Bel istirahat berbunyi.
Gue sama Cicipun buru-buru ke kantin karena takut kantin ramai. Dan benar saja kantin sudah penuh oleh lautan manusia. Untung aja gue cuman nemenin Cici doang karna gue bawa bekel.
Setelah dari kantin dengan keringat di sekujur tubuh, guepun masuk ke kelas dan hendak membuka tas untuk ngambil bekal dan minum. Tapi disaat gue buka...
Coklat siapa nih? Nyasar ke tas gue?batinku bingung dan kaget karna menemukan coklat di tas gue.
"Ciee...yang dikasih coklat,"kata Aurell dan Keiko.
"Kalian tau siapa yang naro ini di tas gue?"tanya gue ke mereka.
Lalu mereka dengan bersamaan mengangkat alis dan melirik ke arah Nando di belakang yang sedang asik main game.
Hah? Nando? Tapi... sekejap gue langsung inget obrolan kami sebelumnya di motor waktu itu.
Gue sekuat tenaga berusaha buat ga senyum, karna gue gamau dibilang macem-macem sama Aurell dan Keiko.
Kemudian gue manggil Nando dan gue ucapin terimakasih yang dibalas dengan menaikkan alisnya, lalu kami mengobrol sambil nemenin gue makan.
"Ra, gue mau nanya dong?"
"Nanya aja,"kataku.
"Gini, kalo misalkan ada cowo yang suka sama cewe tapi cewenya ga suka sama tuh cowo padahal mereka udah deket banget, menurut lo si cowonya harus ngapain?"
"Ya si cowo harus merjuangin si cewe lah, gini ya nan, gue kasih tau. Cewe itu emang kadang suka jual mahal atau keras kepala, tapi kalo batu terus ditetesin air pasti akan berlobang juga, sama kaya hati wanita pasti bisa luluh kalo cowonya terus usaha buat ngedapetin hati si cewe,"kataku menjelaskan.
"Ohh gitu yaa,"
"Iyaa, emangnya kenapa? Lo lagi suka sama cewe lagi?"tanya gue penasaran.
"Eh ngga ko cuman nanya aja hehe,"
Besoknya.
Hari ini adalah Hari Batik Nasional. Sekolah meminta kami untuk memakai pakaian batik full seharian si sekolah. Di jam istirahat kami manfaatkan untuk berfoto.
"Auraa!!!"teriak seseorang memanggil namaku.
"Eh iya ada apa rai?"dan seseorang itu adalah Raina.
"Lo mau foto sama Javier ga? Pas kan lagi hari batik, jangan lo sia-siain momennya,"
"Wah iya lu ada benernya juga, boleh deh tapi emangnya dia mau?"tanyaku ragu.
"Tenang gue ntar yang bujukin dia,"
Dan setelah beberapa saat menunggu akhirnya Javier keluar dan dia senyum kepadaku. Duh bikin deg-degan aja.
Akhirnya kami berfoto untuk pertama kalinya. Dan gue berencana bakal nyetak foto gue sama Javier dalam bentuk polaroid lalu gue simpen di belakang cashing hp.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
RomanceKita bersatu untuk dipisahkan. Kita dekat untuk dijauhkan. Dan kita bertemu untuk saling merindu. Ini adalah cerita pertama gue tapi gue gamau ini dijadiin yang terakhir. Ya seperti kata dia, dulu. ⚠based on true story, so enjoy your reading⚠