"Lo tau darimana?"
"Ga penting gue tau darimana nan, lo ga harus nyembunyiin dari gue ko, lo sendiri kan yang bilang, sedalem-dalemnya lo nyembunyiin bangkai di dalam tanah, pasti baunya akan kecium juga,"
Nando hanya diam tidak membalas perkataanku.
"Bener kan?"
"Ya sepertinya,"
"Terus itu mantan lo yang waktu SMP siapa namanya?" kataku mengalihkan pembicaraan karna sepertinya Nando kurang suka dipojokkan.
"Salma namanya, dia kaka kelas gue sekaligus tetangga gue,"
"Tetangga?"
"Iya karna rumah gue dan rumah Salma deket, kamipun sering ketemu dan mamah juga udah akrab banget sama dia,"
"Sampe sekarang?"
"Iya sampe sekarang,"
"Mamah gue bahkan pernah nanyain gimana hubungan gue sama Salma, karna mamah tau hubungan gue sama Salma waktu itu," sambungnya.
"Terus lo masih komunikasi gitu sama dia?"
"Ngga, udah jarang, dia juga udah punya cowo,"
"Ohh, btw mamah lo tau ga soal hubungan kita?"
"Tau, mamah gue waktu itu beberapa kali ngeciduk gue lagi vidcall sama lo dan dia juga ngelihat walpaper hp gue,"
"Emangnya walpaper hp lo apa?"
"Foto gue sama lo waktu gue ngasih lo bunga,"
"Ohh," kataku berusaha menahan senyum.
"Tapi lo tau ga ra?"
"Apa?"
"Lo adalah cewe pertama yang gue bonceng, telfonan terlama gue 12 jam sama lo, dan lo adalah cewe yang paling bikin gue bahagia setelah mamah gue ra,"
"Ahh bisa aja lo, pertama dan terakhir ga nih?"
"Ngga yang terakhir dong," ucapnya sambil melanjutkan makan.
Senyum gue menghilang seketika mendengar ucapannya barusan. Baru aja dibikin melayang dan sekarang udah dijatohin lagi aja, huftt dasar cowo, batinku.
"Gue mau minta follback sama adik kelas ah," ucapnya sambil menyalakan handphone nya kembali.
"Siapa?"
"Dia orang yang motoin gue waktu 17an sama golongan Aqbil,"
"Cewe?"
"Iya cewe,"
"Ohh kelas berapa?"
"Kelas 10," jawabnya.
Gue si santai selama dia ga macem-macem, toh gue juga megang akun instagram dia, jadi gue biasa aja.
"Hmm ohya, habis SMA lo mau lanjut kemana?"
"Gue kayanya bakal lanjut ke universitas Semarang ra,"
"Hah serius lo? Kenapa ga dideket sini aja sih,"
"Ciee..takut kangen ya sama gue wkwk,"
"Dih sinting, serius Nando!! Gue cuma gabisa ldr an," kataku murung.
"Ya mau gamau kita harus ldr dan gue juga disuruh papah ra, katanya biar gue bisa mandiri,"
"Ko sedih sih," ucapku cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
RomantizmKita bersatu untuk dipisahkan. Kita dekat untuk dijauhkan. Dan kita bertemu untuk saling merindu. Ini adalah cerita pertama gue tapi gue gamau ini dijadiin yang terakhir. Ya seperti kata dia, dulu. ⚠based on true story, so enjoy your reading⚠