5.Miss you

33 7 0
                                    

Oca menatap langit-langit kamarnya. Hari ini adalah hari ketiga ia tinggal di Jakarta. Ia teringat kejadian-kejadian yang terjadi hari ini,mulai dari duduk sebangku dengan laki-laki yang bernama Gamma,punya sahabat baru, dan bertemu dengan teman kecilnya. Lamunannya buyar ketika mendengar suara ketukan pada pintu kamarnya

"Ca turun kita makan malam dulu" ucap seseorang dari dari luar kamarnya

Oca bangkit dari kasurnya dan membuka pintu kamarnya. Dihadapannya berdiri seorang wanita paruh baya yang selalu cantik walaupun usianya tidak muda lagi.

"Iya ma" jawab Oca sambil mengikuti mamanya turun ke meja makan. Disana sudah ada Rizal,papanya yang sedang duduk di meja makan

"Duduk sayang" perintah laki-laki itu yang tak lain adalah papanya

"Kamu mau makan sama apa ca?" tanya mamanya kepada gadis yang duduk disebelahnya itu.

"Gausah ma aku bisa sendiri" ucapnya pelan pada mamanya. Bukan maksudnya menolak tapi ia hanya tidak mau merepotkan mamanya

"Yaudah makan yang banyak gih" suruh papanya.

Rizal tersenyum ketika melihat dua wanita yang ia sayangi makan dengan tenang di sampingnya. Ia merasa sangat bahagia melihat keakraban keluarga kecilnya.

Wajah cantik putrinya mengingatkan kepada sosok adiknya yang sangat ia sayangi. Ia sangat menyayanginya,sangat sayang sekali malah

"Pah kok ngelamun" suara putrinya membuatnya tersadar dari lamunannya. Raisa,mamanya pun ikut menoleh ke arah suaminya

"Gak papa" jawabnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Makannya itu dihabisin" lanjutnya. Mau tak kau Oca kembali melanjutkan makannya

Berbeda dengan Oca,Raisa malah menatap wajah suaminya. Ia tau bahwa suaminya itu merindukan adiknya,karena memang sedari tadi ia sempat mencuri-curi pandang ke suaminya yang menatap Oca sambil tersenyum. Namun tak bisa dipungkiri ia pun juga merindukan adik iparnya itu.

"Pa ma aku keatas duluan ya" pamit Oca ketika makanan di hadapannya sudah bersih tak tersisa

"Iya" jawab mama dan papanya bersamaan

=== ×× ===

Jam sudah menunjukkan pukul 02.15 WIB,namun Oca belum juga tidur. Ia sudah mengantuk tetapi matanya sulit untuk terpejam. Dia tak tau harus melakukan apa sekarang,baca novel?sudah,menatap bintang?sudah,menghitung serangga yang melintas dihadapannya?juga sudah,terus sekarang ngapain dong?

Oca membuka nakas dan mengambil sebuah figura dari sana. Terpampang sebuah foto keluarga yang nampak bahagia dengan gadis kecil yang menampakkan senyum lebarnya.
Peristiwa demi peristiwa mulai bermunculan,berputar bagai kaset rusak diotaknya.


"Sayang kalau kamu besar nanti kamu mau jadi apa?" tanya seorang lelaki paruh baya

"Aku mau bikin ayah sama bunda bangga memiliki aku" ucap gadis kecil itu

"Loh bukannya kamu pengen jadi psikolog sayang?" tanya bundanya.

"Psikolog itu memang cita-citaku,membanggakan kedua orang tuaku adalah harapanku dan kebahagiaan ayah dan bunda itu prioritasku" ujar gadis itu sambil memeluk ayah dan bundanya

Setitik cairan bening meluncur bebas dipipi Oca. Ia teringat dengan kedua orang tuanya,ketika keluarga mereka masih utuh dan bahagia. Ucapan ayahnya selalu terngiang-ngiang dibenaknya

"Sa janji ya sama ayah,jaga bunda,hormati,sayangi dan temani hari-hari bunda kalau ayah lagi gak ada" ucapnya pada gadis kecil dihadapannya

"Emang ayah mau kemana?" tanya gadis itu pada ayahnya

"Kita gak tau kapan kita pergi sayang. Pergi juga bukan berarti selamanya Sa" ujar ayahnya pada anaknya

"Sekalipun kita pergi untuk kebaikan." lanjutnya

"Maksut ayah apa?" dahi gadis itu berkerut,tak paham apa yang dimaksud ayahnya

"Suatu saat nanti kamu bakalan paham sayang. Ingat Sa kita tidak bisa hidup tanpa orang lain,makanya sesama manusia kita harus saling membantu. Tak peduli siapapun itu selama itu demi kebaikan sayang walaupun nantinya kita yang mendapatkan akibatnya. Jangan menolong karena ingin dipuji atau yang lainnya tapi menolonglah dengan ikhlas dan tanpa pamrih"

Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya dan segera memeluk ayahnya

Oca menaruh kembali figura itu di nakas dan merebahkan tubuhnya di kasur. Matanya terpejam,pergi ke alam mimpi meninggalkan setitik cairan bening yang turun ke pipinya

I miss you bun,yah. Really,really miss you

______________________________________________________

Please Vote and comment👍

Happy reading guys💕

STRONG GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang