Oca menoleh kearah samping. Melihat ke arah Gamma yang sedang mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Ini gimana coba ngerjainnya" lirih Gamma. Matanya terus menatap soal-soal matematika di depannya itu.
"Mendingan tadi gue bolos aja" lanjutnya
Melihat Gamma tampak kesulitan mengerjakan soalnya membuat Oca sedikit kasihan
"Mau gue bantu?" tanya Oca pada Gamma
Gamma menoleh ke arah Oca. Ia tidak menyangka bahwa Oca menyadari kelakuannya sedari tadi. Gamma sedikit meringis malu "Ketahuan deh gue kalo gabisa" batinnya
"Emm boleh"
Oca mengambil kertas kosong di samping buku tulisnya lalu mencoret-coret kertas tadi "Ini lo pake rumus yang ini"
Gamma menatap wajah Oca tanpa berkedip. Wajah cantik gadis disampingnya itu menurutnya lebih menarik dari pada soal-soal tadi.
"Paham gak?" Oca menatap Gamma,bertanya apakah laki-laki itu paham belum dengan apa yang diajarinya
Gamma tersentak ketika mendengar suara Oca "Bisa lo jelasin sekali lagi"
"Lo pahamin lagi ya"
Oca mencoba menjelaskan kembali cara-cara mengerjakan soal tadi. Sebenarnya ia sedikit kesal dengan lelaki disampingnya itu. Sedari tadi ia sudah menjelaskan panjang lebar tetapi tidak sedikitpun dia paham tetapi dengan sabar ia mengajari Gamma,menjelaskan rumus-rumus dan cara mengerjakannya
"Makasih ya udah bantu gue" ucap Gamma sambil tersenyum tulus kepada Oca
Oca hanya menganggukkan kepalanya sambil berucap "Iya sama-sama".
Oca berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri guru yang sedang mengajar di depan kelas
"Bu,saya ijin kebelakang" ijin Oca pada Bu Haryati. Guru yang mengajar pelajaran matematika
"Silahkan,jangan lama-lama"
"Iya bu" lantas Oca langsung keluar ke kelas menuju toilet perempuan yang berada di dekat taman sekolah.
== × ==
Oca menatap lurus koridor di depannya. Ia berniat kembali ke kelas,namun ia urungkan ketika telinganya mendengar suara perempuan.
"Eh tunggu" ucapnya sambil mencekal pergelangan tangan Oca
Oca yang tadi berjalan sontak menghentikan langkahnya. Memutar tubuhnya kebelakang,menatap siswi di hadapannya
"Lo Oca murid baru itu kan,kenalin gue Rissa" Perempuan itu mengulurkan tangannya kepada Oca dan Oca menyambut uluran tangan itu lalu melepaskannya
"Gue ketua tim basket putri di sini"
Oca hanya mengangkat sebelah alisnya ke atas seolah bertanya lewat tatapannya 'terus'
"Gini disuruh nemuin lo sama Pak Satya. Berdasarkan data-data lo itu,lo banyak menangin lomba basket. Maka dari itu gue nemuin lo"
Oca hanya diam,menanti lanjutan dari Rissa
"Minggu depan gue mau pindah ke luar kota ikut ortu gue. Jadi,menurut gue lo bisa buat menggantikan gue jadi Ketua tim basket putri disekolah ini"
"Kenapa harus gue?" tanya Oca pada Rissa
Rissa tersenyum ketika mendengar pertanyaan Oca "Karena gue yakin lo bisa dipercaya"
"Sorry gue gak bisa" jawab Oca
Bahu Rissa merosot ketika mendengar jawaban Oca. Ia yakin kalau Oca bisa memimpin tim itu,tapi kenapa dia menolaknya
"Gue udah percaya sama lo Ca"
"Mau ya"
"Ya ya yaaa ca" Rissa menatap harap ke Oca
Oca berdecak kesal dan menghembuskan nafas kasar
"Yaudah iya""Gue duluan" lanjutnya
Sebelum Oca melangkahkan kakinya ia sempat menatap Rissa yang nampak berbinar atas jawabannya.
________________________________________
Happy reading guys💕
Jangan lupa vote and comment!
Menurut kalian cocokan mana?
Gamma - Oca
Aditya - OcaKalau menurut author mah Gamma sama Aditya cocoknya sama author
Wakakakaakaa😂😂
Jangan sampe ketinggalan part selanjutnya oke😘
![](https://img.wattpad.com/cover/166189350-288-k211912.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG GIRL
Fiksi RemajaGamma mengedarkan pandangannya dan berhenti ketika ia melihat sosok gadis cantik di pojok sana. Ya dia Oca teman sebangkunya dikelas. Adit dan Arya yang tadinya ngobrol langsung menatap ke arah Gamma yang sedari tadi diam saja. Mereka mengikuti arah...