9. Anger

2.8K 465 54
                                    

Dirty epiloge

Or

Fathers ch. Min Yoonjaehee

-Selamat membaca-




Hari minggu yang singkat terlewat begitu saja. Ini hari senin. Hari yang berat bagi sebagian orang di muka bumi, terlebih bagi para pekerja dan siswa sekolah. Seperti saat ini, dimana seluruh siswa mau tak mau harus kembali pergi ke sekolah.

Ngomong-ngomong tentang hari minggu, Taehyung sedikit bersemu jika mengingat malam minggunya. Malam itu Yoongi terlihat menahan air matanya setelah mengucapkan harapannya kepada Taehyung, karena itu Taehyung memeluknya dengan tiba-tiba. Sangat erat dan penuh emosi, entah karena apa.

Hal itu sedikit membuat Yoongi kaget sebelum mulai nyaman dan meneggelamkan kepalanya dan terisak di pundak Taehyung. Demi apapun Yoongi sebenarnya tak ingin terlihat lemah di depan Taehyung, tapi apa daya jika ternyata kehadiran pemuda itu justru membuatnya lemah.

Mereka cukup lama berdiam dalam ketenangan masing-masing, hingga Yoongi memutuskan pelukan hangat Taehyung dan mengajaknya untuk kembali tidur. Tak banyak yang mereka lakukan setelah itu, hanya kembali ke dunia mereka masing-masing dan tertidur tak lama kemudian.

Pagi harinya, Yoongi lebih pendiam. Bahkan dia tak merespon Taehyung saat dirinya bertanya cara menyelesaikan rubiknya dan hanya menganggukan kepalanya singkat saat Taehyung mengajaknya untuk ikut melihat dirinya berlatih basket. Terlebih, kakak Taehyung yang tiba-tiba pulang kerumah, membuat pemuda putih itu semakin canggung dan memutuskan untuk berpamitan pulang.

"Aku mau ke kelas Jimin dulu. Carikan meja untuk kami yah." 

Taehyung berucap sesaat setelah jam istirahat dimulai. Dia berjanji kepada Jimin akan mengajaknya makan bersama saat istirahat. Mereka memang menjadi dekat akhir-akhir ini.

"Ck! Kau terlihat seperti seseorang yang brengsek." Gumam Jungkook.

"Apanya?!"

"Di luar, kau merayu si putih itu. Dan lihat, di sekolah kau melakukannya pada Park Jimin. Belum lagi anak kelas 1 yang entah masih kau pedulikan atau tidak. Apa sebutan yang pantas untukmu?"

"Oh ayolah Kook.."

Plakk!!..

Taehyung sedikit tersentak kala Jungkook tiba-tiba menepis kasar tangannya yang bermain di pundaknya. Pemuda kelinci itu lantas menyingkirkan tubuh Taehyung dan beranjak dari bangkunya untuk pergi makan.

"Jangan lama." Ucapnya seraya pergi.

Taehyung menatap punggung kokoh itu hilang di balik pintu kelas, dan mengedikan bahunya acuh. Mengabaikan beberapa siswa yang bertanya apakah mereka bertengkar, dan memilih melangkahkan kakinya untuk pergi ke kelas sebelah.

"Jimin?" Taehyung sedikit berteriak dan berlari menghampiri pemuda pendek yang tengah berjalan di koridor menuju kantin.

"Eoh? Ku pikir kau sudah ke kantin." Ucapnya setelah Taehyung berhasil menyamai langkahnya.

"Kan aku sudah berjanji akan ke kelasmu."

"Hehehe."

Melihat Jimin yang terkekeh  Taehyung pun juga secara tak sadar ikut tersenyum melihat wajah pemuda yang ketika tertawa begitu lucu ini. Taehyung pun meraih Jimin dan mengajaknya segera menyusul Jungkook ke kantin.

Inilah alasan kenapa Taehyung selalu suka berteman dengan seseorang yang terkucilkan. Mereka sebenarnya memiliki satu sisi istimewa dimana sisi itu selalu mereka simpan. Mereka hanya terlalu tidak percaya diri untuk memperlihatkannya pada semua orang.

White [Taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang