11. This Is Bad!

2.8K 456 49
                                    

Jimin menggelung diri di kasur empuknya, sembari melihat sebuah pesan yang baru saja dia terima di ponsel miliknya. Harusnya dia seperti biasanya, merasa sangat senang jika mendapatkan pesan itu dari seseorang yang dia nantikan.

Tapi, kini lain rasanya.

Sejak sepulangnya dari sekolah bersama Taehyung beberapa saat yang lalu, dia jadi memikirkan banyak hal. Tentang apa yang telah dikatakan Taehyung kepadanya. Jujur saja ini begitu mengganggunya. Soal pemuda putih itu.

Bukanya Jimin benci kepadanya, tidak. Bahkan dia sangat terpukau dengan betapa indahnya mata pemuda itu. Hanya saja...Jimin merasa sedikit tidak suka saat Taehyung begitu banyak berbicara tentangnya. Terlebih, dengan apa yang Taehyung katakan.

"Sama?" Jimin mengerutkan keningnya dan menolehkan wajahnya kepada Taehyung.

"Hmm.. kalian itu sama. Keindahan yang harus tersimpan hanya karena salahnya pandangan sosial. Seperti ibarat sebuah mutiara, namun tersimpan di dalam cangkang kerang."

Jimin terdiam, memperhatikan Taehyung yang kini terlihat menerawang jauh di depan. Mereka terus berjalan beriringan dengan Jungkook dan yang lainnya, namun hanya semakin memelan.

"Kau tahu, dia seorang yang terkucilkan di sekolahnya. Mereka mungkin menganggapnya berbeda dari yang lainnya, karena itu dia selalu dibully." Ucap Taehyung lirih.

"Aku... aku ikut sedih mendengarnya."

"Hmm... Bahkan saat pertama kali menemuinya, aku sudah merasa begitu ingin menjaganya. Terlebih setiap aku selalu melihatnya datang dengan sebuah luka, aku merasa kesal dengan diriku sendiri. Aku ingin melindunginya."

"Dia...terlalu berharga untuk terluka."

flashback end-

Kim Taehyung

Aku sudah sampai :D
Ku harap Kau sudah mandi dan makan malam.
Jangan tidur terlalu larut.
Mimpi indah :) -read

"Lalu kenapa.. kenapa kau masih saja melakukan ini padaku jika dia sudah begitu berharga bagimu?" Lirih Jimin sembari memeluk ponselnya dan mulai memejamkan matanya yang memanas.

🌼

Dukk!!!

"Lihat matamu kalau berjalan. Dasar albino!"

Yoongi menggumamkan maaf dan membungkukan badannya kepada sekumpulan kakak kelas yang baru saja dia tabrak. Dia sedikit bersyukur karana nampan makan siang yang ada di tangannya tak terjatuh dan menimbulkan masalah.

Yoongi berjalan ke sudut kantin dan duduk di salah satu tempat yang tersisa di sana. Menulikan telinganya dari berbagai cacian yang didapatkannya dan mulai memakan makanannya dengan santai.

Byur!!!

"Yaaahh, maaf aku tak sengaja..."

Lagi. Sebuah sisa kuah sup itu kembali mendarat apik di kepala Yoongi. Beberapa siswa terdengar terkikik di belakangnya, beberapa lainnya hanya terlihat memperhatikan dalam diam.

"Tak apa, rambut dan kulitnya sangat putih hingga kau tak bisa melihatnya dengan baik. Ini bukan salahmu." Celetuk siswa lainnya.

Yoongi memejamkan matanya sebelum menghela nafasnya berat dan beranjak dari meja kantin, meninggalkan makan siangnya yang masih utuh untuk pergi ke toilet membersihkan dirinya.

Ini sudah yang ke sekian kalinya, Yoongi mengalami hal ini setiap makan siang. Bahkan bisa dibilang tidak hanya saat makan siang saja, tapi sepanjang waktunya di sekolah. Mulai dari lokernya yang selalu dipenuhi sampah, hingga dorongan dan jegalan kasar saat dirinya berjalan.

White [Taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang