10. Confusion

2.8K 474 87
                                    

Bugh!!

"Akh!"

Pukulan itu kembali Yoongi rasakan tepat di rahangnya. Denyutan sakit yang mulai menjalar di seluruh wajahnya beriringan dengan rasa anyir yang mulai dia kecap di sudut bibirnya.

Kedua tangannya dicengkram seseorang yang ada di belakangnya, sedangkan dua orang lagi berdiri di sisi kanan dan kiri seseorang yang baru saja melayangkan tinju padanya hingga terlihat seakan mengelilinginnya.

"Ahh....apa kau sebegitunya ingin menarik perhatianku, hingga kau berani mencari gara-gara?" Ucap siswa bername tag Kim Jiwon itu.

Yoongi diam, menatap segala sesuatu yang dilakukan pemuda itu dengan kawan-kawannya. Dia tahu dia yang salah di sini. Dia yang terlampau emosi dan mencari gara-gara dengan mereka. Karena itu dia harus menerima akibatnya.

"Ashhhh.... ngomong-ngomong pukulanmu itu, membuat rahangku gatal." Ucap Jiwon sembari mengelus rahangnya yang sedikit memar karena pukulan Yoongi pagi tadi.

Sreettt....buaghh!!!

Jiwon mencengkram kerah Yoongi dan kembali meninjunya hingga terhuyung ke dada Namjoon. Pukulan Jiwon kali ini lebih keras. Namun pemuda putih itu justru menarik sudut bibirnya dan tersenyum remeh ke arah Jiwon.

"Sudah kubilang, dia memang sedang mencari gara-gara denganku!" Ucapnya kepada dua orang yang ada di kanan dan kirinya.

Hoseok dan Joonheon mendekat, entah dengan tujuan apa. Namjoon, seseorang yang tengah mencengkram tangan Yoongi itu pun merasakan rematan dia lengannya sesaat setelah kedua orang itu melangkah.

"Aku mulai bosan." Namjoon menarik kasar tangan Yoongi dan menyingkirkannya dari hadapan Jiwon dan yang lainnya.

Buagh!!!!

Namjoon meninju Yoongi keras hingga tubuhnya tersungkur di tanah yang membuat ketiga temannya seketika tercengang. Namjoon berjalan mendekati Yoongi, merampas tas miliknya dan mengeluarkan semua isinya hingga berantakan di atas tubuhnya.

"Sudah cukup. Biarkan saja dia. Ayo cepat pergi, aku ingin kopi." Katanya sebelum pergi.

"Hei!! Kau curang Namjoon-ah. Aku juga mau!" Ucap Hoseok tak terima.

"Tidak seruuuu!!!" Protes Joonheon.

"Kalian ikut tidak?!"

"Ck! Kau beruntung kali ini putih." Ucap Jiwon sembari menendang tas kosong yang ada di sisi Yoongi.

Mereka pun pergi. Pergi meninggakan pemuda putih yang kini meringkuk dengan wajah lebam dan darah yang membercak di sudut bibirnya. Entah ia harus menyumpahi atau berterima kasih kepada Namjoon karena telah mengakhiri ini dengan cepat.

Yoongi diam di sana cukup lama. Memejamkan matanya lelah tak peduli jika ada seseorang yang menganggapnya aneh karena tidur di tanah. Tak lama, dia merogoh saku jasnya, mengambil ponsel miliknya dan melihat jam yang tertera di sana. Ini sudah hampir jam 4 sore. Dia pun melihat pop up pesan yang muncul di sana, dari Taehyung yang memintanya datang menemuinya.

Yoongi berpikir sejenak, apakah dia akan pergi menemui Taehyung ataukah tidak. Kepalanya berdenyut. Lagipula, wajahnya pasti sudah berantakan saat ini. Dia tak bisa menemuinya. Akhirnya, dia pun memutuskan untuk mengetikan pesan kepada Taehyung jika dia tak datang.

Drrtt....drrt...

Namun bersamaan dengan itu, sebuah pesan dari Taehyung tiba-tiba kembali masuk. Dimana Taehyung bilang jika dia sudah menunggunya di taman. Yoongi tak akan bisa membatalkannya.

"Akh.... Sialan." Lirihnya saat Yoongi mencoba membangunkan badannya.

Yoongi membereskan barang-barangnya dengan pelan. Memasukannya satu persatu kedalam tas miliknya dan membersihkan debu yang ada di sana sebelum beranjak pergi dari halaman belakang sekolah ini.

White [Taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang