Tiga hari, total jalan empat jika hari ini Taehyung kembali tak menemukan Yoongi di manapun. Sungguh baru kali ini Taehyung merasa Yoongi membohonginya. Dia tak menepati janjinya, bahkan melupakan perjanjian yang mereka sepakati untuk bertemu sebelumnya.
Hari dimana Taehyung selesai bertanding, dia menunggu Yoongi sesuai janji. Di depan sekolah seperti hari sebelumnya. Tapi setelah hampir 3 jam menunggu, sosok yang biasanya dengan senang menghampirinya itu tak juga datang. Bahkan setelah sekolah sudah begitu sepi.
Berbagai pesan yang dia kirimkan juga tak ada satupun yang mendapat balasan. Panggilan masuk pun seakan di hiraukan. Taehyung sungguh kacau.
"Shit."
Umpatan itu kembali keluar dari bibir Taehyung kala suara merdu operator adalah satu-satunya yang mengangkat dering ke sekian dari nomer yang dipanggilnya. Ponsel berwarna cerah itupun dia lempar ke atas meja dengan kesal.
"Hei. Enyah sana. Aku bosan mendengar desahan nafasmu." Ucap Jengah seorang siswa yang berada di sisinya.
Taehyung hanya meliriknya dan kembali bersandar malas pada kursi yang bahkan bukan miliknya. Ini jam kosong ngomong-ngomong. Park ssaem bilang ada hal yang harus dia kerjakan hingga membuatnya meninggalkan kelas.
"Diam. Aku dalam mood yang buruk."
"Astagaaaa lihat siapa si malang yang terlibat di antara kisah pilu kedua sahabatnya! Sungguh aku mulai muak." Pemuda bernama Sungjae itupun mulai berteriak kesal ke arah Taehyung.
"Kisah pilu apanya?" Tanya Taehyung tanpa minat.
Sraakk!!
Sungjae memutar kasar kursi yang diduduki Taehyung dan memaksanya untuk menghadap langsung ke arahnya. Mereka berhadapan, dengan Taehyung yang menampakan ekspresi kagetnya.
"Kau!" Tudingnya.
"Cepat berbaikan dengan Jungkook sana!" Lanjutnya dengan tatapannya yang dingin.
"Apa? Aku tak ada masalah dengannya. Aku hanya bermasalah dengan Yoongiku. Tidak dengannya."
"Beberapa hari ini dia terlihat marah padamu Tae, kau tak sadar? Astaga!"
"Tapi aku tidak melakukan apapun yang__"
"Kau melakukannya! Dia tak akan semenjengkelkan itu jika kalian tak bertengkar, aku tau itu. Jadi sekarang, berhenti memandang ponsel sialanmu itu dan pergi berbaikan dengannya sebelum aku benar-benar gila karena berada di antara kebodohan kalian berdua!"
Sungjae mendorong Taehyung hingga memaksanya untuk berdiri dan berlalu pergi mencari teman sebangkunya yang pergi sejak pelajaran kosong beberapa jam yang lalu. Karena demi apapun, Sungjae sudah tidak tahan dengan kelakuan dua orang bodoh itu.
Taehyung itu baik. Siapa yang tidak mengenalnya seantero sekolah ini. Bahkan dia yakin seluruh wanita di sini berebut untuk menjadi pengantin pemuda itu. Tapi sungguh demi apapun, Taehyung itu bukan orang yang begitu peka jika itu menyangkut Jungkook.
Sungjae memang tak tahu masalah macam apa yang sebenarnya terjadi di antara Jungkook dan Taehyung setelah perlombaan tempo hari. Tapi yang jelas, dia sungguh sudah muak jika melihat kedua orang itu yang seakan terus memutarinya dengan aura aneh sepanjang waktu. Itu mengganggu.
Jadi di sinilah Taehyung sekarang, berdiri di depan ruang kesehatan sekolah. Dia yakin si gigi kelinci itu pasti ada di sini. Entah, hanya feeling saja. Karena itu dia dengan percara diri mendorong pintu putih gading itu dan mulai melangkah masuk.
"Eoh, Sunbae? Apa kau sakit?" Tanya seorang perempuan yang ada di meja periksa dengan muka paniknya.
"Tidak. Aku hanya mencari seseorang."
KAMU SEDANG MEMBACA
White [Taegi]
Random[Complete] Bahkan dia masih saja tidak mengerti bagaimana bisa takdir selalu menggodanya seperti itu. Taegi Taehyung X Yoongi Boy X Boy