01 { Jk }

245 28 23
                                    

"Bun..aku berangkat ke kampus dulu yaah" Ucap salwa mencium pipi bundanya.

"Wa ada yang bunda mau bicarain sama kamu" ucap mama dengan serius sambil memegang tanganku.

"Mau bicara apa bun?" Tanya ku dengan penasaran.

"Sebelum ayah kamu meninggal, dia udah memberikan amanah sama bunda" ucap bunda.

"Amanah apa bun?" ucap ku mengkerutkan alis.

"Kamu harus menikah sama anak temenya ayah" ucap mama.

"HAH?! NIKAH" aku terkejut.

"Bun salwa kan masihh kuliahh" ucap ku sambil memegang tangan bunda.

"wa bunda harap kamu gak nolak ya.. Karna ini permintaan ayah kamu untuk yang terakhir kalinya, dan bunda sudah janji" ucap bunda lalu pergi meninggalkan ku yang masih duduk di ruang tamu.

Aku terdiam diri, aku pun masih merasa syok.. Umur ku yang masih muda (19 tahun) sudah ingin di nikahkan...hhhh.

Skip.

Di kampus aku hanya melamun. Memikirkan perkataan bunda, aku tidak ingin tetapi itu permintaan terakhir ayahku.

"Woyy ngelamun ae lau" ucap zani.

"ish ngagetin aja si za" ucap salwa.

"lagian ngelamu ae" ucap zani.

"hhhhh"- salwa.

"Masukk kuyy ah" ucap zani merangkulku.

Mereka pun masuk kelas.
Zani itu sahabatnya salwa.. Mereka udah sahabatan dari SD.-

Skip.

Sesampainya di rumah, bunda menyuruh ku bersiap siap.. Dan menemui orang itu di cafe.

"Bunn tapi salwa gak mau bun" ucap ku kesal.

"Sayang dengerin bunda" ucap bunda dengan lembut dan memegang pipiku.

"Kamu temui dia.. Bicarakan soal pernikahan kalian, kamu pasti akan suka dengannya.. Karna dia anak yang sopan" ucap bunda.

"Hmmm" aku tidak bisa memberontak lagi.

"Dia tampan dan baik sayang, umurnya juga baru 25 tahun" ucap bunda.

Aku terkejut, ternyata dia jauh lebih tua dari ku.. Menurut ku dia lebih tua dari ku..hmm.

"Bunn masa aku nikah sama om om" ucap ku kesal.

"udah sana siap siap" ucap bunda mendorong ku masuk ke kamar.

Akhirnya yah aku pasrah aja dehh.. Ikutin maunya bunda, untuk ketemu sama cowo itu.

Setelah siap pun aku langsung berangkat ke cafe itu. Saat di cafe ternyata orang itu belum dateng. Aku pun menunggunya sambil berfikir "Bagaimana bisa aku mengenali orang itu? Aku saja tidak pernah bertemu dengannya" .

"Bodoh nya aku kenapa aku tidak meminta fotonya kepada bunda tadi" ucap ku dalam hati.

Aku menunggu sudah lumayan lama, sudah 2 jam aku menunggu lelaki itu tetapi tidak kunjung datang. Rasanya aku sangat kesal! Apa dia mempermainkan aku!? Ah, aku pun berdiri dari kursiku.. Ketika ingin pergi.. Belum saja aku melangkah ada seorang yang memegang tanganku.

"Maaf saya telat" suara lelaki itu.

Aku pun menoleh ke sumber suara itu.

Itu dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu dia.. Sosok lelaki yang memegang tangan ku. Aku pun duduk kembali.

"Maaf karna saya telat" ucap lelaki itu.

"Iyaa.. " aku hanya menjawabnya singkat.

"Kamu mau pesan apa?" ucap lelaki itu lagi.

"terserah aja" ucap ku.

Lalu lelaki itu pun memesan makanan.

"Kamu pasti belum tau nama saya.. Nama saya Jeon Jungkook" ucap nya sambil tersenyum.

Entah kenapa senyumnya sangat manis.

"Nama aku salwa.. Kim salwa, btw gak usah terlalu formal kali.." ucap ku.

"Hmm.. Baiklah" ucap jungkook.

"Detak jantung ku jadi tidak beraturan karna melihat senyumnya! Aku rasa aku akan gila." Batin ku.

"Ternyata kamu lebih cantik dari yang di foto" ucap jungkook yang dari tadi terus memandang ku.

Aku hanya terdiam.. Dia benar benar membuat ku malu dengan perkataannya.

"Pipi mu memerah? Apa kamu sakit? " ucap jungkook sambil memegang pipi ku.

"Shittt! Jantung ku benar benar tidak bisa berdamai!" batin ku.

"Tid.. Tidak" seketika aku menjadi gugup.

Tidak lama pun makanan datang. Aku dan jungkook pun sama sama menikmati makanannya, disela waktu kita pun ngobrol.. Tertawa..dan yang paling ke inti pertemuan kita, kita ngebahas soal Pernikahan kita.

***

Tidak cukup waktu lama aku dan jungkook untuk saling mengenal.. Hanya 2 minggu kita sudah sangat akrab. Kita pun melangsungkan pernikahan sebelum bunda pergi meninggalkan ku menyusul ayah.

Dan aku baru tau.. Ini maksud bunda untuk menyuruhku cepat cepat menikah, karna ia ingin menyusul ayah. Aku sangat sedih dan terpukul tetapi jungkook terus bersama ku, ia benar benar menyayangi ku dan membuat ku lupa akan kesedihan ku.

*****

"Morning sayanggg" ucap jungkook sambil memelukku dari belakang dan menaruh kepalanya di pundakku.

"Morning to" ucap ku sambil fokus memotong sayuran.

"Sayangnya mana?" ucap jungkook sambil mengeratkan pelukannya.

"Tanpa ucapan sayang juga aku sayang ko" ucap ku yang masih fokus memasak.

"Yahh tapi rasanya kurangg" ucap jungkook dengan nada manja.

"udah sana mandi, aku kan lagi masak.. Nanti kalo kamu ganggu aku terus masakannya gak jadi jadi" ucap ku.

Lalu jungkook melepas pelukannya dan membalikan tubuh ku menjadi menghadap dirinya.

"Fokus sama masakan terus, fokus akunya kapan?" ucap jungkook cemberut.

"Iya nanti aku fokus ke kamu deh" ucap ku sambil tersenyum dan mencubit pipinya.

"Bener ya?" ucap jungkook tersenyum.

"Iyaa sayangg, udah sana mandi ah" ucap ku gemas.

"Mandiin" ucap jungkook.

"ishh manja... Mandi sendiri sana" ucap ku.

Jungkook pun mencium kening ku dan pergi untuk mandi. Sedangkan aku meneruskan masakan ku di dapur.

"Jung... Aku udah siapin baju kamu di kasur ya..." teriak ku dari luar kamar mandi.

Saat aku ingin melangkah keluar kamar....

Tragedi Cinta! - BTS [Short]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang