brother, huh.

762 58 0
                                    

"Min Yoongi? Penjual buah itu? Kau, dengannya?"

Seulgi tampak menahan gejolak amarah yang tiba-tiba memenuhinya, siap meledak kapan saja. Uh, dia membahasnya lagi. Menjengkelkan.

"Berhenti menyebut namanya dengan mulut kotormu, sekali lagi kukatakan bahwa dirinya adalah seorang pemilik kebun yang sanggup membeli rumah dengan usahanya sendiri. Oh ya, tentu saja, apa masalahmu? Dia pacarku, kami telah bersama selama tiga tahun. Kau lupa?"

Jimin hanya memutar matanya malas kala ocehan cerewet itu berhasil menyapa gendang telinganya, tangannya terus memainkan helai rambut legam yang sesekali menutupi wajah rupawan gadis tersebut.

Adiknya.

Seulgi.

Pun sosok cinta pertama, yang seringkali mampu memporak-porandakan hati dan pikirannya.

Gila, 'kan?

Salahkan saja takdir yang tidak tahu diri menempatkan posisinya sebagai saudara gadis tersebut, tidak sedarah memang, namun Jimin sadar betul untuk itu. Kenyataan bahwa Seulgi tak pernah memandangnya lebih dari seorang kakak.

Persetan. Jimin tidak mau peduli lagi.

Seulgi benar-benar akan menikah.

Dan dia, bukan seorang yang singgah untuk menetap pada hati gadis itu.

Hanya sosok lain dengan keterangan jelas melekat pada dirinya.

Kakakku. Kak Jimin. Kakaknya Seulgi.

•••

; vote comment yaw hehe✨

ss; more than // ksg x pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang