ss; more than // ksg x pjm

partner in crime.

"Jadi kau meninggalkannya?"

"Siapa bilang?"

"Aku."

Lelaki bersurai blonde itu terkekeh kecil, tidak habis pikir bagaimana wanita ini bisa menjadi dua sosok yang berbeda pada satu waktu. Kadang kala begitu menggemaskan hingga Jimin ingin memeluknya saja seharian penuh, namun lain lagi jika wanita itu tengah menjalankan misi bersamanya. Maka lupakan saja Kang Seulgi dengan wajah lugu dan senyum polosnya.

Karena dia hanyalah manusia hina dengan otak cerdas dan kegilaannya pada dendam orang-orang yang membutuhkannya.

Lalu Jimin itu apa?

Maniak yang selalu menjadikan Seulgi sebagai candu, kemudian melakukan apapun untuknya?

Katakan saja hal tersebut benar.

Jimin sangat mencintai wanita bersurai legam yang kini menatapnya penuh binar itu.

Dosanya, membiarkan Seulgi tumbuh menjadi manusia tak bermoral seperti sekarang. Salahnya juga tak berusaha menghentikan obsesi wanita itu hingga kini.

Menjadi pembunuh bayaran karena kesukaannya dalam menghabisi nyawa seseorang.

Seulgi memang sudah terlalu jauh, sekali kedapatan aparat hukum, bukan main ia langsung akan dikenakan hukuman mati.

Tapi Jimin tidak melakukan apa-apa melainkan ikut menjadi kaki tangan wanita itu. Membunuh memang tak seburuk yang dipikirkannya.

Biarlah Seulgi tanpa akal sehatnya, Jimin juga akan berlaku sama.

Kecintaan yang berubah jadi kegilaan pada wanitanya.

"Kau sudah mengambil kepalanya? Zico membayar mahal untuk itu."

"As your wish, bear."

Jika wanita itu bentuk nyata dari sebuah dosa, maka biar saja Jimin menanggungnya.