not my.

492 45 0
                                    

"Hoi Kang!"

"Apa?"

"Jimin mencarimu!"

Uh? Adik kelas blonde itu, benarkah?

Lantas aku memperbaiki penampilanku sebentar, jika kau bertanya mengapa maka jawabannya mudah. Adik kelas itu, Park Jimin, calon suami adikku.

Dan dia benar-benar di luar dugaanku. Sial. Aku yang tadinya menolak keras perjodohan jadi menyesal sendiri, termangu kala mendapati sosok yang sebenarnya akan bersanding denganku.

Adik kelas blonde itu sanggup membuatku terpana seperkian detik. Untuk pertama kalinya aku memastikan tipe idealku memang ada pada lelaki yang lebih muda tersebut.

Rahang gagahnya, senyum manisnya, suara cempreng beratnya. Walau ya, tingginya tidak setinggi mantan-mantan. Hm.

Namun bodohnya, aku tidak bisa mengubah itu. Fakta bahwa aku ingin sekali menarik kata-kata penolakan dari mulut terkutuk milikku. Sial sekali.

Ayah akhirnya memutuskan menjodohkan adikku saja. Lucu sekali. Tidak ada yang bisa kulakukan selain menyesal atau mungkin menyalahkan takdir.

Kim Seulgi bodoh.

"Kak?"

"Huh?

"Ayo makan."

Apa?

"Yerim sudah menunggu."

Oh. Hehe.

•••

; hai hai hai

ss; more than // ksg x pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang