Nine

11.9K 1.4K 236
                                    

Jaehyun berjalan menyusuri sekolah barunya. Saat ini waktu istirahat, seharusnya Jaehyun gunakan untuk makan siang. Namun ada hal lain yang harus dia lakukan. Mencari Mingyu yang dari tadi tidak kembali kekelas. Dan sialnya Mingyu tidak membawa ponselnya.

Dalam hati Jaehyun benar-benar menyumpahi Mingyu, bisa-bisanya anak itu menghilang setelah menceramahi dia tadi. Ingin rasanya Jaehyun menelenggelamkan orang itu

Saat berjalan, Jaehyun menjadi pusat perhatian semua orang. Jaehyun tidak tuli. Dia mendengar semua ucapan itu.

Beberapa dari mereka mengagumi Jaehyun namun ada juga yang mencela dia. Mungkin karena sikap kurang ajar dia tadi terhadap senior. Tapi masa bodoh dengan itu semua, yang terpenting dia harus menemukan sahabatnya itu

Langkah Jaehyun terhenti mana kala matanya menemukan objek yang sedari tadi dia cari. Mingyu yang sedang bersandar pada tembok dengan mata menatap lurus kedepan

Jaehyun tidak peduli dengan apa yang di lihat Mingyu. Jadi dia tidak perlu repot-repot mencari tau

"Mingyu-ya"

"Hmm" jawab Mingyu acuh

"Nanti malam jangan kerumahku atau mengangguku ya?"

Mingyu menoleh, melihat Jaehyun tersenyum di sampingnya

"Kenapa?" ucap Mingyu curiga

"Hanya ingin saja"

Mingyu menaikkan alisnya, tapi kemuadian dia menatap lagi ke depan

"Tak masalah, lagi pula nanti malam aku ada janji dengan Woozi Hyung"

"Kau berkencan dengan dia?"

Mingyu menggelengkan kepalanya. Mana mungkin dia berkencan dengan orang lain jika saja hatinya sudah terisi oleh orang yang sedari dia tatap

"Tidak, Appa menyuruhku untuk menemaninya. Kau tau kan aku tidak bisa menolaknya"

Jaehyun penasaran dengan apa yang membuat Mingyu terlihat begitu serius. Jadi dia melihat arah pandang Mingyu. Tapi yang Jaehyun temukan hanyalah beberapa anak yang sedang bermain bola di tengah lapangan

"Apa yang kau lihat Gyu?"

"Sepertinya aku mulai jatuh cinta lagi Jae?" ucap Mingyu tidak nyambung

"Dengan?"

"Entahlah aku tidak tau siapa dia"

~~


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Taeyong menyeret kakinya untuk masuk kedalam rumah. Hari ini begitu melelahkan untuknya. Mengurus beberapa progam kesenian di sekolahnya membuat tenaga Taeyong terkuras habis. Banyak siswa baru yang tertarik masuk kesenian, baik itu masuk klub tari, klub lukis atau klub lain yang berada di bawah mengawasan Taeyong.

Brother Complex (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang