Jaehyun menatap Taeyong dengan begitu dalam, hari sudah tengah malam namun rasa kantuk sama sekali tidak menghampiri Jaehyun.
Tangannya memainkan rambut Taeyong yang sedang terbaring diatas tubuhnya. Sedangkan tangan yang lain memeluk pria mungil yang di cintainya itu.
Jaehyun tersenyum saat mengingat kegiatan mereka beberapa menit yang lalu. Entah kenapa tapi malam ini dia ingin sekali menyetubuhi Taeyong. dan hasilnya Taeyong berbaring di atasnya karena kelelahan. bahkan Jaehyun tidak ingat berapa kali dia bermain malam ini. Yang Jaehyun ingat hanya Taeyong yang merengek kerena lelah.
Tapi mana Jaehyun peduli, dia terus saja bermain hingga Taeyong jatuh pingsan.
"Ayo hidup bersama selamanya, entah itu sebagai apa. Tapi aku ingin selalu bersamamu"
Namun saat kata-kata Taeyong tadi kembali teringat, senyum Jaehyun menghilang. Rasa sakit kembali muncul di hatinya.
Tangan yang sedari tadi memainkan rambut Taeyong kini terkuai lemas. Seakan tenaganya menghilang dengan datangnya rasa sakit itu.
"Apa yang harus aku pilih?" monolognya
Untuk sesaat suasana kamar Taeyong begitu sepi. hanya ada suara hembusan napas dari kedua orang yang berada dalam satu selimut
Drrttt,ddrrttt.
Tangan Jaehyun meraih ponselnya yang tergeletak di atas nangkas sampingnya. Matanya terpejam saat melihat siapa yang menghubunginya tengah malam seperti ini.
"Iya Mom,," suaranya begitu rendah,
"Kau sudah tidur sayang?"
Jaehyun sedikit memaksakan senyumnya saat melihat Taeyong yang sama sekali tidak terganggu dengan obrolannya
"Aku tidak bisa tidur Mom,"
"Bagaimana, kau sudah bertemu kakakmu?"
Jaehyun memutarkan bola matanya. Sungguh dia sangat-sangat tidak dalam kondisi baik jika harus membahas tentang masalah ini. Sejak pagi dia sudah merasa jengah dengan keadaan sekitar dan malam ini, ketika dia ingin bahagia bersama Taeyong. kenapa harus di ingatkan tentang masalah itu lagi.
"Bukankah aku selalu bertemu kakakku setiap hari. Jung Taeyong kan kakakku"
Jaehyun mendengat jika Boa sepertinya sedang merasa bingung. Terdengar dari cara dia menghembuskan napasnya
"Ya,, Taeyong memang kakakmu dan akan selalu menjadi kakakmu. Bukankah begitu. Jung Jaehyun?"
"Aku tidak yakin Mom,"
Tangan Jaehyun membelai pipi Taeyong, merasakan betapa lembutnya kulit Taeyong.
"Apa Taeyong sudah tidur?"
"Hemmm,, dia sudah tidur dari tadi"
Jaehyun terkekeh saat Taeyong mengeliat di dalam pelukannya. namun dengan usapan pada punggungnya dia kembali tenang. Benar-benar seperti bayi.
"Jaehyun-ah,, jadi apa keputusanmu sayang. Mommy berharap,," ada jeda di kalimat Boa. Dan dengan itu juga Jaehyun yakin jika ibunya sedang menahan emosinya , "Jangan pernah kecewakan kami?"
"Mommy,, apa Mommy menyayangiku?"
"Tentu saja,, untuk apa Mommy memilihmu jika Mommy tidak menyayangimu. Kau tau bagaimana Mommymu ini berusaha agar kau bisa ikut denganku kan. Jaehyun-ah. Tetaplah bersama kami. Jangan pernah pergi. Walaupun itu menyakitkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Complex (End)
Short StoryJung Taeyong yang secara tiba2 mendapat seorang adik, kisah awal Taeyong bahagia memiliki adik, namun setelah tumbuh dewasa ada keraguan didalam dirinya. ada getaran aneh yang muncul setiap saat bersama adiknya? kisah ini terinspirasi dari Anime Sup...