Twenty-three

8.2K 923 291
                                    






Jaehyun tersenyum saat melihat Taeyong dengan lahapnya memakan es krim yang ada di depannya. Ini sudap cup ke tiga tapi Taeyong sama sekali belum menunjukkan rasa bosan pada es krim itu. Bahkan Jaehyun saja belum menghabiskan 1 cup es krim.

"Pelan-pelan Hyung, tidak akan ada yang mengambil eskrimmu" ucap Jaehyun sambil membersihkan sisa es krim di sudut bibir Taeyong

Tapi semua itu diabaikan oleh Taeyong, dia masih sibuk dengan eskrim di tangannya. Jaehyun hanya bisa tersenyum. Tidak masalah jika Taeyong mengabaikannya hanya karena eskrim. Lagipula sudah lama juga mereka tidak menghabiskan waktu berdua

"Hyung, akhir-akhir ini kau terlihat lelah. Apa ada yang menganggumu?" selidik Jaehyun

"Tidak ada"

"Benarkan?" Jaehyun mengerutkan keningnya, tatapannya mengarah pada Taeyong. "Kau tidak menyembunyikan apapun kan dariku?"

Ucapan Jaehyun membuat Taeyong mengalihkan pandangannya, meletakkan eskirm pada meja di depannya. Matanya kini menatap mata Jaehyun yang sedang menatapnya juga

Entah kenapa Taeyong merasa ada yang aneh dengan tatapan Jaehyun. Seperti tatapan memohon, tapi tidak tau memohon untuk apa

"Aku tidak menyembunyikan apapun Jaehyunie" tangannya mengenggan tangan Jaehyun, ibujarinya mengelus punggung tangan Jaehyun namun tak lama Jaehyun melepaskannya

"Iya hyung, maaf sudah mencurigaimu" mengambil eskrimnya, Jaehyun melanjutkan kegiatannya "Sampai kapan kau akan menyembunyikannya dariku hyung. Apa kau masih ragu padaku" batin Jaehyun

"Hyung kau mau aku gendong lagi?"

Kini mereka sudah sampai rumah. Terlalu lama menikmati eskrim membuat mereka pulang terlalu malam.

"Tidak perlu, aku bisa jalan sendiri" Taeyong membuka pintu mobil, berjalan masuk mendahului Jaehyun



Jaehyun hanya menghela napas, melihat kakaknya semakin jauh masuk kedalam rumah. Dirinya masih enggan untuk keluar dari mobil. Matanya tertuju pada gantungan pada kaca depan mobil.

Ada foto dirinya dan juga Taeyong saat masih kecil. Foto pertama yang mereka ambil setelah pindah kerumah ini. Dan ada juga foto mereka saat beranjak dewasa. Jaehyun masih ingat, itu foto saat Taeyong masuk sekolah menengah.

"Kenapa semuanya jadi rumit hyung. Kenapa harus jadi seperti ini." Tangannya mengusap foto itu. Menatap lama pada foto itu,mata Jaehyun mulai memanas. Airmatanya tak terasa turun. Walaupun tak ada isakan, tapi Jaehyun merasakan sesak yang sangat dalam.

"Andai orang yang kau cintai itu orang lain. Semua akan mudah untuk kita jalani"





~~

Cahaya matahari mulai masuk lewat celah gorden yang tidak tertutup rapat. Dan sialnya cahaya itu tepat mengenai kedua mata Jaehyun.

Mengeliat di atas kasur, Jaehyun mencoba memejamkan kembali kedua matanya. Namun sepertinya itu tidak akan bisa saat pendengarannya menangkap suara pintu kamar terbuka. Tanpa melihatpun Jaehyun bisa menebak siapa yang masuk kedalam kamar

"Hey, bangun. Ini sudah jam berapa. Kau akan terlambat"

Jaehyun tidak merespon. Dia masih menutup mata, walaupun dia tidak tidur. Taeyong sedikit gemas dengan Jaehyun, dia tau jika Jaehyun sebenarnya sudah bangun.

Jari telunjuk Taeyong menusuk-nusuk pipi Jaehyun, membuat Jaehyun sedikit bergerak. Tapi yang bergerak hanya tangannya yang menarik Taeyong hingga terjatuh diatasnya. Taeyong yang tidak siap terkejut dengan apa yang dilakukan Jaehyun

Brother Complex (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang