Eighteen

10.4K 1K 251
                                    

WARNING!!!

🔞🔞

Untuk menemani malam minggu kalian

Selamat berimajinasi

Atau jika tidak suka silahkan skip dan tunggu chapter berikutnya
🌚🌚🌚🌚



























[Jaehyun]








Mataku menatap matanya. Aku melihat kilatan napsu di manik hitamnya. Ini bukan seperti yang aku lihat biasanya. Dia terlihat begitu berbeda. Sangat berbeda. Dari caranya membalas ciumanku saja aku bisa merasakan ada yang aneh dengannya

Namun sialnya, dia yang seperti ini sungguh sangat sangat membuatku tidak ingin menghentikan kegiatanku. Aku ingin dia bermain denganku, aku ingin dia yang mendominasi permainan kali ini

"Jaehyunie,,, ayo cari tempat"




Aku membolakan mataku saat mendengar ucapannya. Aku tidak bodoh, aku mengerti apa yang dia . inginkan. Karena aku juga menginginkan hal yang sama


"Hyung kau yakin?"

"Aku tidak tahan Hyunie, ayolah" ucapnya sesaat sebelum lidahnya menyapu bibirku dengan gerakan sensual, berhasil membuatku mengerang nikmat.

Aku tidak tau harus melakukannya dimana, jika kami turun itu akan sangat berbahaya. Kondisi kami yang seperti ini akan menjadi pusat perhatian semua orang. Bukannya berakhir di nikmat, mungkin kami akan berakhir di ruang guru karena ketauan melakukan hal seperti itu.

Sungguh aku tidak bisa membayangkan hal seperti itu.

Dan sepertinya, keberuntungan ada di pihak kami. Rooftop ini memiliki gudang tempat barang-barang yang tidak terpakai. Dengan segera dan tanpa mengucapkan kata. Aku menarik tangannya.

Taeyong hyung sedikit tersentak saat tiba-tiba aku menariknya. Namun setelahnya dia hanya menurut, mungkin dia tau apa yang akan aku lakukan padanya.


Aku membuka pintu gudang itu, menyeretnya dan menutup pintu. Tidak lupa menguncinya. Aku hanya ingin mencari aman. Sangat tidak lucu jika nanti aku tengah memasuki Taeyong hyung ada orang yang melihat atau memergoki kami. Itu sangat-sangat menyebalkan


"Jaehyunie,,"


Tangannya mengalung di leherku, dengan cepat dia melumat bibir tebalku. Akupun menerima dengan senang hati. Tanganku memeluk tubuhnya, menghilangkan jarak diantara kami.

Perlahan aku berjalan menuntun Taeyong hyung mendekati sebuah sofa yang tertutup kain putih. Aku menarik kain putih itu, sungguh keberuntungan kedua berada di pihak kami. Sofa itu terlihat bersih dan nyaman. Sangat pas di gunakan untuk kami bercinta.

Aku ingin mendorongnya agar dia berada di bawahku, namun tiba-tiba dia melepaskan ciumannya. Matanya mantapku dengan sayu, sungguh Taeyong hyung sangat terlihat sexy kali ini


"Biarkan aku yang berkerja dulu, hyuniee."


Keningku berkerut, sedikit tidak paham dengan ucapannya baru saja. 'bekerja dulu', hey kenapa dia harus yang bekerja. Disini aku dominannya bukan dia.

"Apa maksudmu Hyung?"

"Aku ingin kau puas denganku. Aku ingin, aku yang memegang kendali permainan ini"


Brother Complex (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang