Siang ini Mingyu kembali meninggalkan Taeyong dirumah sakit. Setelah kejadian tadi pagi, ada hal yang menganjal perasaan Mingyu. Mungkin dia harus menemui seseorang untuk menjelaskan semua yang terjadi tadi pagi. Walaupun dia sendiri tidak yakin apakah orang itu mau bertemu dengannya atau tidak.
Kini Mingyu berada di depan sebuah rumah, berdiri di depan pintu selama kurang lebih 10 menit. Tapi Mingyu masih tak ada keberanian untuk mengetuk atau memencet bel. Hingga sebuah suara membuatnya menoleh kebelakang
"Apa yang kau lakukan di depan rumahku?"
Wajahnya begitu datar dan dingin. Sama sekali tidak menunjukkan rasa senang sama sekali. Tapi mungkin ini kesempatan terakhir Mingyu untuk berbicara dengannya.
"Aku ingin berbicara denganmu"
"Kita tidak dekat, jadi kurasa tidak ada yang perlu di bicarakan. Jadi pergilah"
"Aku mohon, beri aku waktu 5 menit untuk berbicara padamu. Wonwoo hyung"
Mingyu memohon, melihat ekspresi Mingyu yang sepertinya sangat-sangat menginginkannya. Wonwoo menyetujui ajakan Mingyu. "Ikut denganku"
Wonwoo berjalan di depan Mingyu, mengajak Mingyu untuk duduk di belakang rumanya. Memilih tempat yang setidaknya nyaman. Duduk di kursi panjang, Wonwoo masih tidak melihat Mingyu. Begitupun juga dengan Mingyu, dia sama sekali tidak ada keberanian menatap Wonwoo.
"Katakan apa yang ingin kau katakan. waktuku tidak banyak"
Mengambil napas dalam, Mingyu mencoba mengumpulkan kata-kata yang sudah dia siapkan sebelumnya.
"Aku mencintaimu Hyung."
Bukannya terkejut atau kaget, Wonwoo malah tersenyum miring dengan pengakuian Mingyu.
"Jangan bercanda, aku tidak akan tertipu dengan bocah sepertimu" Wonwoo menyandarkan tubuhnya dikursi. Tangannya memainkan jari-jemarinya. Menahan agar dia tidak terlihat gugup.
"Aku tidak bercanda. Dan aku juga tidak menyuruhmu untuk percaya. Karena aku tau apa yang kau pikirkan tentangku. Tapi semua pikiranmu tentangku semua itu salah hyung. aku sungguh mencintaimu. Kau adalah orang yang mampu membuatku jatuh cinta lagi setelah sekian lama aku tidak merasakan cinta itu lagi"
Wonwoo hanya diam, dia hanya ingin mendengarkan apa yang di ucapkan Mingyu. Sesekali dia melirik Mingyu yang ada disampingnya. Dia memang terlihat serius dengan apa yang dia ucapkan saat ini
"Aku akan pindah keluar negeri dengan Taeyong hyung. Mungkin waktu kami tinggal seminggu lagi. Jaehyun akan di pindahkan ke LA, dia akan bersama Bibi Boa disana. Kami tidak tau kapan Jaehyun akan sadar, benturan di kepalanya membuat dia seperti itu. Bahkan dokter berkata, Jaehyun masih bisa bernapas itu adalah sebuah keajaiban."
Mata Mingyu mulai panas, tapi dia menahan agar tidak menangis di depan Wonwoo. Dia memilih menunduk daripada melihat kearah Wonwoo.
"Taeyong hyung,, dia. Dia Hamil"
"Mwo?"
Wonwoo menegakkan tubuhnya, kini dia melihat ke arah Mingyu. Tangannya memegang pundak Mingyu untuk sekedar meminta penjelasan lebih
"Jangan bercanda Mingyu"
"Apa aku terlihat bercanda saat ini?. Sejak awal,, hubungan Jaehyun dan Taeyong hyung tidaklah normal. Mereka menjalin hubungan lebih dari seorang adik dan kakak. Bahkan mereka saling mencintai. Jika kau menganggap Taeyong hyung itu mencintaiku, kau salah besar Hyung. Dia hanya menyayangiku, menganggapku sebagai adiknya. begitupun juga denganku. Aku menyayanginya sebagai kakakku. Aku akan melakukan apapun untuknya. Membahagiakannya adalah janjiku pada Jaehyun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Complex (End)
Short StoryJung Taeyong yang secara tiba2 mendapat seorang adik, kisah awal Taeyong bahagia memiliki adik, namun setelah tumbuh dewasa ada keraguan didalam dirinya. ada getaran aneh yang muncul setiap saat bersama adiknya? kisah ini terinspirasi dari Anime Sup...