Thirty (End)

14K 955 162
                                    


Pagi yang sangat indah bagi seorang Jung Taeyong. saat matanya terbuka, hal pertama yang dia lihat adalah wajah lelap Jaehyun yang ada disampingnya. Tak lupa dengan Mark yang berada di pelukan Jaehyun. bukankah, hal sangat menyenangkan dan membahagiakan.

Tak pernah terfikirkan olehnya jika dia kan sebahagia ini. Mengingat bagaimana status hubungan diantara dia dan Jaehyun. Jika saja boleh berkata jujur, bahkan Taeyong sempat menyerah dengan semua keadaannya. Tak ada yang bahagia waktu itu. Yang ada hanyalah penyesalan dan penderitaan.

Pagi yang masih sangat gelap seperti ini, Taeyong harus terbangun dan segera pergi. Pagi buta tadi Mingyu menelponnya, menyuruh Taeyong untuk ke apartemantnya. Entah apa yang terjadi disana namun dari nada bicara Mingyu dia terlihat begitu khawatir. Mungkin ada sesuatu yang terjadi denagn kandungan Wonwoo.

Taeyong turun dari rajangnya secara perlahan. Tidak ingin membangunkan dua kesayangannya itu. Dirinya mulai bersiap. Namun sebelum benar-benar pergi dia meninggalkan note untuk suaminya itu. Meletakkan note itu di meja nangkas, Taeyong mencium kening Jaehyun dan pipi Mark.

"Baik-baik dengan Daddy-mu ya, Mommy tidak akan terlalu lama disana"

Taeyong tersenyum saat dua orang yang masih tertidur itu sama sekali tidak terganggu dengan ucapan dan juga ciumannya. Dilihat-lihat Mark memang sangat mirip dengan Jaehyun. Bahkan sifatnya juga sama.

Mark sama sekali tidak ada yang meniru Taeyong. Tapi tidak tau nanti kedepannya bagaimana.

~~

"Eugh,,"

Jaehyun menyerngit saat merasa tendangan pada wajahnya. Membuka mata sebelah, Jaehyun melihat kaki Mark yang ada di pipinya. Memindahkan kaki kecil itu, Jaehyun mendudukkan dirinya. Melihat tempat kosong disamping Mark. Mengedarkan pandangan kearah kamar, Jaehyun menemukan note.



Aku pergi ketempat Mingyu, mungkin siang aku akan kembali. Jaga dan awasi Mark. Aku mencintaimu

"Iya, aku juga sangat mencintaimu"

Meletakkan note itu di tempat semula, kini Jaehyun menatap Mark. Dia masih sangat nyenyak, mana tega dirinya membangunkan anak itu. Yang ada bukannya bangun, Mark bisa saja jadi bad mood seharian. Dan itu sama saja menjadi boomerang untuknya.

Mark yang sedang dalam kondisi buruk sama halnya dengan dirinya dulu. Tidak pernah mau mendengarkan kata orang, mungkin hanya Taeyong yang bisa mengatasinya.

Mengabaikan Mark, Jaehyun memilih untuk bersiap diri. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk Jaehyun keluar dari kamar mandi. Dan Mark masih tertidur.

Jaehyun hanya menggelengkan kepalanya. Dan kini Jaehyun memilih keluar kamar. Turun kedapur mengambil sarapan untuknya dan juga Mark

"Pagi Tuan,"

Jaehyun hanya menyapa beberapa pelayan dengan senyuman dan anggukan. Terlalu malas untuk menjawab dengan suara

"Nyonya sudah menyiapkan ini sebelum pergi."

Salah satu pelayan memberikan beberapa potongan roti panggang dengan beberapa selai di dalamnya. Tak lupa dengan dua gelas susu. Jaehyun mengambil nampan berisikan itu semua. Kembali ke dalam kamarnya. Berdoa saja Mark sudah bangun. Jadi dia tidak perlu membangunkan anak itu

"Daddy, dimana Mom?"

Baru saja mulai melangkah masuk, Jaehyun sudah melihat Mark yang berdiri di depan pintu kamar mandi. Sepertinya anak itu sedang mencari Mommy-nya

"Mommy pergi sebentar ada urusan. Sekarang Mark cuci muka dan kita sarapan"

Mark mengangguk, pergi kekamar mandi. Sedangkan Jaehyun duduk di salah satu sofa dikamarnya. Meletakkan nampan itu pada meja di depannya.

Brother Complex (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang