L E P A S

145 8 0
                                    

Kini kita sudah tidak berkomunikasi, kita sama sama terlepas, seakan lupa atas harap, seakan lupa akan angan dan seakan lupa akan doa.

Kita dipertemukan kembali lewat pangelaran seni pertunjukan teater, tepatnya di universitas sunan gunung jati, kebetulan waktu itu saya mengajaknya, dan diapun mengiyakan tawaran saya.
     
dia pergi bersama temannya, dan saya juga bersama teman saya, sesampainya di sana saya kebingungan mencarinya, karna dia tidak memiliki handphone untuk dihubungi, kami pun memutuskan untuk masuk kedalam gedung pertunjukan, di pintu masuk kebetulan saya melihatnya, saya tidak punya keberanian untuk menyapanya,saya menyuruh teman saya untuk mendatanginya dan mengajaknya masuk bersama, kita pun masuk kedalam sama sama.

Iya aku dan dirinya..

Perasaanku waktu itu cukup tidak karuan, cukup kacau, bagaimana tidak, sekarang saya sedang berada bersama orang yang saya cintai.

Tidak ada perbincangan yang panjang, hanya ada diam dan Sepi,tapi tak apa, dengan berada di sampingnya pun sudah mengobati rasa rindu.

Sehabis pertemuan itu, kita tak bertemu lagi, kita dijauhkan oleh jarak, ditidakberdayakan oleh waktu, waktu yang membuat kita tersesat.

Hari masih sama,
Masih terus berjalan,
Tak ada yang berubah,
Yang berubah itu,
Tiadanya.

Meski saya sudah beberapa kali memiliki kekasih, tetap harap saya masih sama, perasaan saya masih sama, kepercayaan saya masih sama akan datangnya.

Dia sesekali membalas story instagram saya, meskipun sederhana, tapi itu selalu menghancurkan pertahanan hati saya.

Dulu saya berfikir, tak apa saya tak dicintai kembali, biarkan hati saya menjadi urusan saya, perihal kamu kepadaku itu urusanmu.

Sampai saat ini persaanku masih sama tuan, tidak berubah, tak memudar, perasaan saya masih untuh untukmu,
Kini saya hanya mengharapkan hadirmu,
Dan selalu berharap dipertemukan pada setepat tepatnya waktu.

Biarkanlah saya tetap seperti ini...

KalalaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang