P E N A N (TIAN)

143 8 2
                                    

Satu tahun, satu tahun aku menunggu keadan seperti ini.

Setiap satu tahun,teaterku menggelar pementasan di bulan puasa, tahun kemarin dia ikut serta, tak tau tahun sekarang, harapan ku masih sama, masih mengharapkan dia mengikuti pagelaran, dan memang benar, dia mengikuti pagelaran.

"ih anjir aing kehujanannn:( " kataku.
"itu liat siapa" ujar syifa

Sore!,itu sore, dia baru datang,dia juga kehujanan sama sepertiku, dia menyapaku
Lebih awal,karna aku yang lebih dekat posisinya ketika dia datang.

"sehat?"
"sehat" kataku.

Satu kata,
Satu kata yang membuat pertahanan hatiku runtuh,dan kembali teringat saat pertama kali aku melihatnya,
Dan perasaanku tak berubah, tak memudar sedikitpun.

Latihan dimulai seperti biasanya, masih reading kala itu,aku tak mengobrol banyak dengannya,sewaktu pulang aku bingung dengan siapa, tapi didalam hatiku aku ingin pulang dengannya haha, tapi aku malu, aku takut disangka oleh nya aku masih suka padanya, atau dikira apa apa.

Syifa: "den pulang sama siapa?"
"gatau,pake grab kayanya"
"sama sore aja atu"
"gamau ih malu"
"ih siamah "
"udah atu kamu pura pura nanyain aku pulang sama siapa, tapi depan dia, terus aku bilang pake grab"
"siap".

Aku malu kalau harus pulang dengannya, tapi aku juga ingin diantarkan pulang olehnya.

"pulang sama siapa" katanya
"sama grab"
"kan aku grab nya"

Aku hanya senyum malu malu karna dia berkata seperti itu. Padahal aku belum memesan grab, kemudian aku dan syifa pura pura bahwa ,grab yang kita pesan tak cukup jika aku ikut sama syifa naik grab.

"den ih gacukup grab nya" sambil berteriak,kata syifa
"gimana atuh" kataku
"sama aku aja" kata sore
"ih bisi ngerepotin"
"engga"

Saya dan syifa keluar duluan dari panggung,kemudian ke wc dulu sama syifa, raqi dan rena duluan masuk mobil, kemudian di depan wc aku melihat sore keluar,mencariku,dia kira aku naik grab, dia keluar pintu gedung dan menghampiri grabnya, aku pengen ketawa melihat tingkah dia ,padahal aku bisa melihatnya dari luar wc, kemudian aku menghampiri dia dari belakang, sambil ketawa.

"ih dikirateh udah naik grab"
"enggaa" ujarku
Kemudian aku diantarkan pulang olehnya, sebelum aku menaiki motornya dia bilang "pesen dulu atu grab nya" aku tertawa dan dia berkata lagi "kan aku grab pribadi kamu" akupun kembali tertawa dan diapun ikut tertawa.

" rumah masih disitu "
" masih " ujarku
" kirain udah pindah "
" enggaa "

Seterusnya kita mengobrol tentang hati, perihal apasaja yang membuat hubungan menjadi berakhir dan sebagainya, akupun sempat menceritakan bagaimana sekolahku dan diapun begitu.

Seterusnya setiap pulang latihan aku selalu diantarkan oleh nya, pernah sekali dia tak mengantarku, dia ada urusan ke kampus, sebenarnya aku tak apa apa, tapi dia beranggapan aku pundung haha, mungkin karena dia tidak enakan kepadaku, aku pun sama.

2 hari kemudian aku merasa tak enak karna setiap hari aku diantarkan pulang olehnya karna rumah dia jauh denganku, rumah dia di bkr sedangkan aku di husein.
" aku pulang sama opik yah, da searah"
Dia langsung berkata dengan cepat dan tegas "engga! ", "ih da searah, kalau sama kamu jauh, kasian kekamunya" kataku, "engga" katanya lagi.

Dijalan dia berkata "gausah resah,aku bakalan anterin kamu".
"kan rumah kamu sama rumah aku jauh"
"kata siapa, kan kita tetanggaan, rumahku di rt sebelah",aku hanya bisa ketawa.

Beberapa hari kemudian, aku selalu telat datang latihan, karna macet, aku naik bis setiap latihan, kala itu aku datang sangat telat dan dia melihatku,karna aku diantarkan oleh nya pulang nya saja ,tidak dengan perginya.

KalalaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang