P U L A N G

87 6 2
                                    

Sebernarnya, setelah berpisah saya pernah bertemu lagi dengannya, sebanyak 2 kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebernarnya, setelah berpisah saya pernah bertemu lagi dengannya, sebanyak 2 kali.

Pertama,
setelah berpisah, saya mempunyai 2 garapan teater, yang pertama 'putri yang disihir' dan yang kedua 'pudak arum'.

Di garapan putri yang disihir saya tidak berani memintanya untuk menonton, tapi tentu harapan saya dia bisa menonton.

Di ruang make up, salah satu teman saya bilang bahwa sore akan menonton.

"tik, si sore nonton siah, jeng babaturana"
"wah baleg... "
"aslii jeng si septian"
"anjirr deg degan:( "

Sontak setelah itu saya langsung degdegan, gakaruan, ah pokonya waktu itu saya sangat cemas.

Pementasan pun selesaii, setelah itu saya langsung mencari sore di bangku penonton dari atas panggung, saya belum melihatnya, saya pun turun untuk bertemu teman teman saya, sewaktu saya sedang mengobrol dengan teman saya, di bangku belakang ada sore dan temannya, tapi dengan keadaan dia mau meninggalkan kursi penonton,teman teman nya menunjuk saya dari jauh dan memberitahukan sore bahwa ada saya disini, tapi sore tetap berjalan meninggalkan bangkunya, dari jauh saya melihat dia melangkah pergi, dan tidak menyapaku, sontak disitu saya langsung berbalik ke arah teman ku lalu menangis, entah, saya belum mengerti kenapa saya bisa menangis, karna yang ada dipiran saya
"saya sudah lama tidak bertemu sore, bahkan saat saya berpisah, sekarang, waktu yang saya tunggu tunggu, dia sama sekali tidak menyapaku, atau memberi ucapan selamat, secepat ini saja? "

Itu yang saya fikirkan saat itu,saya menghapus air mata saya dan kembali menyapa dan menguncapkan terimakasih karna sudah menonton pada teman teman saya.

tapi ternyata dia belum pulang, sore belum meninggalkan rumentang, dia duduk bertiga di kursi bagian ujung kanan, saya memberanikan diri untuk menghampirinya duluan, saya bersama syifa saat itu, syifa menghampiri temannya dan saya menghampiri sore, sebenarnya saya sangat malu.

"selamat yaa.. ,keren" ucap sore sambil mengulurkan tanggannya untuk mengajak tos.
"makasii" ucap saya dengan nada yang terkesan dibuat buat haha, saat itu saya tidak menghiraukan ajakan tos nya, entah, saya malah mengajak dia bersalaman, hahaha,tapi aneh, pada teman temannya saya malah tos, saya juga belum mengerti dan menyadari akan hal itu haha.

Saya pun langsung pergi ke panggung dan meninggalkan sore tampa kalimat apapun, saya saat itu sebenarnya ingin bicara banyak, tapi malu, dia tidak memulai obrolan, saya belum melihat dia seperti itu, dia terlihat malu, biasanya dia beranian, tapi gatau saat itu dia malah diam, saya sedih tentu, saya berharap bisa mengobrol banyak dengan dia.

Diatas panggung saya makan bersama teman teman saya, posisi saya sedang melihat ke arah penonton, dia masih ada disana, duduk bertiga,dengan pandangan terus menatap ku, sebetulnya aku ingin sekali ngobrol banyak, ah tapi terhalang oleh ego dan malu.

Ketika evaluasi saya lihat masih ada dia di bangku penonton, tapi, beberapa menit kemudian dia sudah tidak ada, dia sudah pulang, dan saya sedih, saya kira dia bakalan terus ada disitu sampai kita pulang, tapi nyatanya tidak.

Dan saya menyesal,
Sangat menyesal.

Sore!!!...

Ah semesta biasa saja!!
Yang membedakan paling,
Tentang apa,
Dan siapa,didalamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KalalaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang