Disana,
Kau tampak hidup,
Terlihat riak muka menari
Mungkin mataku salahDisini,
Aku bertirakat sepi, dalam gersang terik
Menjadi retak,
Berasa kalah telakJemari bergetaran ingin menyapa,
Setidaknya menjadi pil penenang
Dalam sepi yang berdiamTerimakasih telah pernah
Menjadi warna pada tembok yang resah
Walau hanya sekedar singgahTerimakasih Sudah melambungkan
Dengan mulut-mulut manis bak politikus dengan sumpah serapah
KAMU SEDANG MEMBACA
R U A N G
PoetryR u a n g, muara dari segalanya dijadikan gudang oleh rasa Sajak & Puisi yang dapat dimaknai dari sudut pandang masing-masing, tidak hanya satu arti. Toh otak kita hanya duplikasi bentuk, bukan duplikasi isi