Sangkar dulumu memang indah,
Tidak seperti aku yang hanya membuat resah
Ia juga bukan pemarah,
Tidak juga seperti aku yang oleh emosi, kalahMengapa kau terbang berpindah?
Menuju aku yang lemah,
Dan ternyata hanya untuk singgahDan aku,
Hanya membuat pelatukmu kering
Dan sayapmu lemah,
Mengikuti aku yang sering hilang arahSangkar dulu itu,
Memang sudah usang
Namun,
Dalam otakmu, itu sangat tergenang
Bukan tergamang,
Apalagi hilang,
Tampak jelas seperti siang
KAMU SEDANG MEMBACA
R U A N G
PoesíaR u a n g, muara dari segalanya dijadikan gudang oleh rasa Sajak & Puisi yang dapat dimaknai dari sudut pandang masing-masing, tidak hanya satu arti. Toh otak kita hanya duplikasi bentuk, bukan duplikasi isi