Pintar menyalahkan, sebuah kisah usang dari balik bayang
Tuturmu, aku, kamu
Begitupun ucapkuDari rasaku untukmu
Begitupun rasamu
Untuk dia yang tidak pernah menguraikan bendungan dimatamu tentunya, kau terima dan bertahan bersilam-silamAku merasakan sorai-mu
Haha,
Sebegitu lucunya lelucon-Mu, Tuhan
KAMU SEDANG MEMBACA
R U A N G
PoetryR u a n g, muara dari segalanya dijadikan gudang oleh rasa Sajak & Puisi yang dapat dimaknai dari sudut pandang masing-masing, tidak hanya satu arti. Toh otak kita hanya duplikasi bentuk, bukan duplikasi isi