~•~
Bersandar santai dengan menikmati alunan musik, mengikuti irama dan lirik demi lirik. Kesha tampak cukup tenang.
Saat sedang menikmati irama musik, terdengar suara dari lantai bawah yang meminta Kesha untuk turun. Kesha pun menghentikan irama musik, dan melangkah kearah sumber suara yang berada dilantai bawah tersebut.
"Iya bunda, kenapa manggil-manggil Kesha?" Sahut Kesha yang sedang berdiri di ujung tangga.
"Sini-sini! Nonton yuk bareng bunda. Ini ada film keren banget." Ajak Nyonya Oscar.
"Hm? Oke." Jawab Kesha dengan berjalan menuju sofa untuk menonton film bersama Sang bunda.
Sepasang bola mata berwarna cokelat menatap fokus kearah layar televisi. Perlahan-lahan Kesha mulai asik menonton alur cerita Film yang cukup menarik menurutnya.
"Key..."
"Ha? Iya Bun?" Kesha tersadar dari layar televisi karena panggilan sang Bunda.
"Kayaknya siang-siang gini sambil nonton Film enaknya sambil ngemil deh Key." Tawar Bunda.
"Iya boleh juga." Jawab Kesha sambil kembali fokus kearah Televisi.
"Nah emang iya, tapi masalahnya...Susu dikulkas dan Cemilan didapur pada kosong Key. Hehehe"
"Kode nih? Yaudah Kesha beli aja sebentar di supermarket depan taman ya." Tawar Kesha.
"E e e biar bunda aja yang beli. Kamu nunggu aja bentar disini."
"Gak papa, biar Kesha yang beli. Sekalian mau beli sikat gigi, sikat gigi Kesha udah pemakaian 3 bulan."
"Oh gitu? Yaudah hati-hati ya."
Karena kebetulan rumah Kesha tidak terlalu jauh dari supermarket, Kesha memutuskan untuk berjalan kaki saja.
~•~
Kesha membayar kasir sesudah memilih macam-macam cemilan, susu, dan sikat giginya.
"Makasih mbak."
Sesudah keluar dari pintu supermarket, Kesha memutuskan untuk mampir ke Taman yang berada tepat di depan supermarket.
Kesha duduk di rumput taman yang begitu segar dengan pemandangan danau didepannya.
Melempari bebatuan kecil, menikmati angin siang hari yang sangatlah jarang adanya. Menatap lurus kearah danau dengan suasana tenang karena belum terlalu banyak orang di sekitar taman yang membuatnya nyaman.
Kesha menengok kearah kantong plastik yang berada digenggamannya. Gadis manis ini baru menyadari bahwa sang Bunda pasti menunggunya dirumah sedari tadi.
Sial! Yang tadinya hanya ingin mampir sebentar, malah dibuat nyaman sama suasana taman, Jadinya bertahan deh :'). Kesha langsung bangkit dari duduknya, Kesha berlari kecil agar cepat sampai dirumah. Sangking terburu-burunya kaki Kesha tersandung batu. Sial untuk kedua kalinya! Kaki Kesha terkelincir, lututnya memar, ditambah lagi kantong plastik nya terlempar.
Kesha meringis kesakitan...
"Eh Lo gak papa?" Salah seorang pria pengunjung taman menghampiri Kesha.
"Ini perih!" Jawab Kesha, Kesha fokus ke kakinya yang terkelincir.
"Sebelah mana?"
"Ini..." Jawab Kesha sambil menunjuk kakinya yang terkelincir.
Pria itu lalu memencet-mencet kaki Kesha. Tepatnya sih seperti memijit.
"Gimana?"
"Lumayan, Makasih." Jawab kesha sambil berusaha berdiri. Pria itu hanya menatap tingkah kesha saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between
Подростковая литература"Dijatuhkan, dibangkitkan, lalu...nampaknya sang pembuat skenario tak lagi puas. dan ya? Cukup jahil. Ia jatuhkan lagi, bahkan jauh lebih dalam. Teruntuk ending, membangkitkan atau menjatuhkan bukanlah pilihan. Nyatanya ia lebih tertarik untuk menca...