~•~
Tok tok tok...
Klekk...
pintu rumah nomor 32 terbuka yang memperlihatkan wanita paruh baya dengan wajah yang cemas.
"Keshaaa"
"Kamu dari mana aja sayang?"
"Kamu gak kenapa-napa kan?"
"Aduh yaampun lutut kamu kenapa ini kok memar gini?"
"Kam-----"
"Hey bunda bunda! Tenang!" Kesha menenangkan sang bunda yang tidak berhenti bertanya. Sedangkan Ran sedang berdiri kikuk dibelakang Kesha.
"Kesha gak papa kok Tante, kakinya aja itu yang lagi kenapa-napa." Timpal Ran.
"Eh? Key? Ini siapa?" Tanya bunda yang baru menyadari hadirnya Ran.
Ucapan Kesha terpotong "Oh ini Rra----"
"Hai Tante! Kenalin nama saya Rabiru Ajeffry Naufal, Biasa dipanggil Ran. Saya tinggal di cerdasa Jkt, jalan Payangan, komplek Bmadu nomor 41." Jelas Ran.
"Ooh..." Nyonya Oscar manggut-manggut mengerti.
"Yaudah kalo gitu, kayaknya kita ngobrol dulu aja ya di dalem. Hayu!" Ajak Nyonya Oscar dan lebih dulu masuk ke dalam rumah.
"Hayu!" Baru saja ingin melangkah, tangan Ran ditahan oleh Kesha.
"Lo kayak mau ikut audisi nyanyi tau gak. Hai teman teman kenalin nama saya Rabiru saya berasal dari planet pluto, saya dibesarkan di Neptunus." Ejek Kesha.
***
Bunda, Kesha, dan Ran sedang duduk bersama dengan berbincang santai menikmati teh hangat racikan bunda.
Ran dan Kesha baru saja menceritakan kejadian yang terjadi 1 jam yang lalu.
Awalnya sang bunda merasa sangat khawatir, tapi beliau merasa tenang karena Ran telah menolong Kesha.
"Bunda maafin Kesha yah..."
"Ya ampun Key, kamu tuh udah 1000 kali minta maaf. Udah gapapa." Jawab bunda.
Ran menyeduh secangkir teh hangat. Melihat jam tangan yang menunjukkan pukul 05.00, tak terasa sudah cukup lama dia berada di rumah Kesha. Ran memutuskan untuk pamit kepada Tante Suci yaitu Bunda nya Kesha dan kepada Kesha juga.
"Tante, Ran pamit ya. Soalnya udah sore juga, Ran udah kelamaan disini. Makasih Teh hangat dan cemilannya Tante Suci." Pamit Ran dengan sopan.
"Yaudah kalo gitu hati-hati dan Terima kasih udah nolong Kesha ya Ran." Ucap Tante Suci.
"Sip Tante, Key? Gue pulang ya." Ucap Ran, Kesha hanya mengangguk saja dan mengucapkan terima kasih.
Ran mendekatkan bibirnya kearah telinga Kesha dan...
"Jangan Rindu ya nona Oscar..."
"Merinding gue!" Batin Kesha.
***
Seorang gadis menguap dan menggosok-gosok kedua matanya.
Kesha baru saja terbangun dari alam bawah sadar, Kesha merasa sangat segar pagi ini.
Drttdrtt ddrtdrrt
Kesha mengambil handphone nya yang baru saja bergetar menandakan masuknya sebuah pesan.
"Good morning, and see you! By cowok ganteng." Seperti itulah bunyi dari pesan dengan nomor tidak diketahui yang barusan masuk ke Handphone Kesha.
Bingung? Itulah yang sedang dipikirkan Kesha, Namun Kesha memilih untuk tidak peduli dan lebih memilih untuk beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi.
***
"Udah siap semua? Ayo berangkat!"
"sebentar Ayah, Kesha pasang sepatu dulu."
Brumm brrum
"Kak Keshaaa, diluar ada temennya. Katanya mau jemput Kaka!." Teriak Dev yang berada diluar rumah.
"Ngejemput gue? Perasaan Billa sama Tasya gak ada ngomong kalo mau jemput gue deh." Batin Kesha.
"Siapa key?" Tanya bunda. Bunda merasa Kesha sangat jarang meminta untuk dijemput oleh temannya.
"Gak tau juga Bun." Jawab Kesha yang sedang mengintip dari sela sela jendela.
"Cowok?" Ucap Kesha.
"Ha???" Tante Suci sangat terkejut mengetahui bahwa yang menjemput Kesha adalah teman Cowoknya.
Kesha memutuskan untuk langsung keluar menemui pemilik motor klasik Honda VT750S berwarna putih merah.
Seorang pria membuka helm yang ia kenakan saat menyadari ada seorang wanita yang sedang berdiri di sampingnya.
"Hey good morning Princessa!" Sapanya.
"Ran?"
"Iya?"
"Lo? Ngapain?"
"Menurut Lo?"
"Ya kata Adek gue ada temen didepan yang katanya mau jemput gue. Ya itu lo kan? Berarti lo di sini mau jemput gue."
"Nah itu pinter dedek Kesha..."
"Jijik Ran!"
"Yaudah, ayo berangkat bareng gue!"
"Bentar!"
Kesha memutuskan untuk meminta izin dan pamit terlebih dahulu kepada Ayah dan Bunda nya.
Pada saat Kesha ingin pamit, Ran datang untuk meminta izin langsung kepada Ayah dan Bunda Kesha.
"Assalamualaikum om Tante, selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua ya. Ran dateng pagi ini untuk jemput Kesha buat berangkat bareng ke sekolah." Jelas Ran.
"Waalaikumussalam, selamat pagi dan salam sejahtera buat kamu juga ya. Jadi kamu dateng buat jemput Kesha?" Jawab Om Adelio.
"Hm iya om."
"Kalo gitu sekalian di anter pulang loh ya!"
"Ha? Oh dengan senang hati om, Pasti! Makasih loh ya om! Kita jalan dulu." Pamit Ran dengan mencium tangan Ayah dan Bunda Kesha.
"Ayah, bunda. Kesha pamit." Ucap Kesha.
Ayah dan bunda membalas dengan senyum ramah.
***
"Lo tadi pamit sama Ayah bunda? apa lagi pidato mas nya?" Ledek kesha yang membuka suara. Ran tak menggubris ledekan dari Kesha.
"Pagi ke pagi...
Ku terjebak di dalam ambisi...
Bersama orang-orang berdasi yang gila materii...🎶"Motor Honda VT750 berwarna putih merah itu melaju santai diaspal jalan.
Sang pemilik motor sedang menikmati suasana pagi dengan lirik lagu yang dia nyanyikan.
Sedangkan Kesha yang perannya menjadi penumpang Ran pada saat itu hanya memperhatikan wajah Ran dibalik kaca spion yang begitu tenang di pagi hari.
***
Dirumah. Bunda, ayah, dan Dev sedang merasa kebingungan dengan tingkah Kesha terhadap Ran.
Semenjak kejadian hampir dua tahun yang lalu, Kesha tidak mudah berteman dengan siapa pun kecuali dengan Tasya dan Billa, Apalagi teman lelaki.
Semalam, Bunda telah menceritakan kejadian Yang dialami Kesha di taman dan Tentang Ran yang menolong Kesha Kepada Ayah dan Dev. Jadi, Ayah dan Dev tadi sudah mengenal Ran.
~•~
Hello guys!
Gimana part 3 nya? Comment ya!Dukung terus ya...
Don't forget to vote and comment guys!Follow juga Instagram nya Between: @betweenstory_
KAMU SEDANG MEMBACA
Between
Teen Fiction"Dijatuhkan, dibangkitkan, lalu...nampaknya sang pembuat skenario tak lagi puas. dan ya? Cukup jahil. Ia jatuhkan lagi, bahkan jauh lebih dalam. Teruntuk ending, membangkitkan atau menjatuhkan bukanlah pilihan. Nyatanya ia lebih tertarik untuk menca...