(7) Lapar Aku Tuh

32 7 0
                                        

~•~

"Kesha itu berubah sangat drastis loh..."

"Memangnya Ran dan Kesha mulai berkenalan sejak kapan?" Ucap Adelio yang mulai penasaran.

"Apa sudah cukup lama? Sampai-sampai bisa mengembalikan Kesha." Lanjut Adelio.

"Enggak om, Mereka bahkan baru kenal Seminggu lebih beberapa hari aja," jawab Tasya.

"Apa saja aktivitas yang mereka lakukan semenjak berkenalan?" Tanya Adelio lagi.

"Cuma Berangkat bareng, pulang bareng, makan bareng dikantin, mungkin juga sempat jalan bareng keluar di waktu gak sekolah, dan selebihnya berantem mulu." Kini Billa yang menjawab.

"Dalam waktu hanya satu Minggu lebih? Sementara kita? Mau dua tahun loh!" Ucap Suci yang membuka suara, setelah mengamati sedari tadi.

"Ini semua berkat Ran, Saya sangat merindukan putri saya, dan akhirnya kembali setelah sekian lama." Ucap Adelio bersyukur.

"Tapi, sebelumnya apakah Ran tau tentang semua ini? Apakah dia tau tentang bagaimana perubahan Kesha? Apakah dia tau tentang Dani---" Adelio menghentikan ucapannya,

"Tentang apa om?"

Deg!

Seketika semuanya menjadi tegang.

Kini Kesha kembali ke Meja makan, dimana Keluarga dan Sahabatnya berkumpul.

"Ah Ran! Awass lo ya!" Kesha melihat Keluarga dan Sahabatnya terdiam, bahkan tegang. Sedangkan Ran, diam dengan wajah bego nya yang kebingungan.

***

Pelipisnya mengeluarkan keringat, badannya gemetar, detak jantungnya berdetak tak karuan.

Kesha terbangun, ia memutuskan segera mendudukkan dirinya.

"Laparrr..."

Kesha melirik jam weker diatas nakas,

02:00 am.

"Kebiasaan, tengah malam kelaparan!"

Kesha memutuskan untuk segera bergegas ke dapur, daripada keringat dari pelipisnya tak henti-henti menetes, badannya gemetar hebat, detak jantungnya berdetak kencang bagai ingin keluar dari tubuhnya, dan perut yang terus meronta-ronta.

Ketika Kesha baru saja keluar dari kamar, terdengar suara 'krekkrekk' dari kamar yang berada tepat di depan kamarnya.

Kesha mengendap-endap mendekati kamar tersebut, Kesha memutar perlahan ganggang pintunya,

Ceklek...

Kesha mendorong pintunya pelan-pelan, lalu melangkah masuk.

Sisa dari bungkus-bungkus kado berserakan kemana-mana.

"Dev?"

Yang merasa dipanggil pun menengok.

"Eh kak Kesha, kok belum tidur?"

"Justru kakak yang harusnya tanya ke kamu, kenapa belum tidur?" Jawab Kesha.

"Kalo alasannya mau buka kado, kan bisa besok pas pulang sekolah." Lanjut Kesha.

"Ya, namanya juga penasaran kak. Lagian tangan aku udah gatel banget pengen buka!"

Kesha mengacak-acak rambut hitam adik lelakinya itu, Dev hanya menyegir saja.

Dev lalu sadar dengan keadaan kakak nya saat ini, berkeringat, dan gemetaran.

"Cie yang lagi lamper malam-malam..."

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang