Saya mengenal lagu ini sewaktu masih kelas tiga SMA.
"Suaranya jelek sekali, kayak ga ikhlas nyanyinya. Itu lagu apa sih?"
"Lagunya Rocket Rockers. Lirik nya keren. Coba deh kau dengar sendiri, siapatau bisa dibawakan kalo ada festival musik"
"Ah, tidak, tidak"
"Sudah, nyalakan saja bluetoth nya"
Adi langsung mengambil HP saya. Memindahkan lagu yang dia sebut tadi judulnya Ingin Hilang Ingatan dari Rocket Rockers. Setelah itu saya tidak pernah mendengarkannya.
***
Bel pulang berbunyi. Semua teman-teman kelas, satu persatu mulai pulang. Di kelas, tinggal saya, Adi, Samson dan Dul. Kami memang sering pulang barengan. Di saat yang bersamaan, HP saya tiba-tiba berbunyi. Satu pesan masuk. Saya membuka pesan tersebut dan isinya :
"DASAR LAKI-LAKI GATAL"
Pesan itu dari dia. Dia yang dua bulan terkahir ini saya dekati. Aisyah.
Tapi, ada apa? Kenapa tiba-tiba dia mengirim pesan menyerang begini? Perasaan hubungan saya dengan dia baik-baik saja.
Didorong rasa kebingungan, saya membalas :
"Maksud kamu?"
Setelah mengirim pesan tersebut, saya memperlihatkan pesan dengan nada menyerang tersebut ke Adi, Samson dan Dul. Mempertanyakan apa maksud pesan ini. Apakah saya sudah melakukan kesalahan? Mereka bertiga juga bahkan heran.
Pesannya kembali masuk. Saya membuka pesan tersebut dengan perasaan gugup. Tangan saya dingin. Selama ini saya tidak pernah diserang dengan kata-kata seperti itu oleh perempuan manapun.
Pesan terbuka. Isinya :
"Kamu kalo suka, gak usah gatal. Tadi Ibu Ros masuk kelas, terus tiba-tiba dia ngumumin kalo kamu titip salam buat saya. Semua teman kelas dengar. Itu maksud kamu apa!?"
Perasaan saya kaget. Saya menunjukkan pesan tersebut kepada Dul. Wajah Dul pucat. Saya juga. Ingatan saya berlari ke kejadian sewaktu selesai istirahat makan siang, kurang dari dua jam dari sekarang.
***
Waktu istirahat makan siang baru selesai. Semua siswa masuk ke kelas masing-masing. Sedangkan kami, berhubung guru tidak masuk, kami masih duduk cerita dibawah tangga samping kelas Aisyah. Saat kami (baca : saya, Dul, Samson dan Adi) mengobrol, tiba-tiba Ibu Ros yang kebetulan wali kelas Aisyah lewat didepan kami.
"Kalian kenapa tidak masuk kelas?"
"Pak Udin tidak masuk bu, lagi ada urusan katanya" kata Adi
"Hmm..."
"Mau kemana bu?" saya menambahkan
"Ini mau ngajar"
"Ibu ngajar di kelas mana bu?" Dul ikut bertanya
"Di kelas XI.3. Kenapa? Mau ikut ngajar Dul?"
"Haha, nggak bu"
Ketika Bu Ros menyebut kelas XI.3 saya langsung teringat Aisyah. Itu kan kelasnya.
"Ibu..kenal sama yang namanya Aisyah nda bu? Kelas XI.3 juga" tanpa diduga Dul menanyakan pertanyaan yang mengancam harga diri saya dihadapan Bu Ros.
"Oh, Aisyah? Kenal lah. Masa nda kenal. Memang kenapa, Dul? Kamu suka sama dia?"
"Bukan Bu. Bukan saya. Tapi Rey" ketawanya makin menjadi-jadi. Adi dan Samson juga ikutan ketawa. Dalam hati saya : BIJINGAN KAU DUL!
"Oh, hahaha. Mau saya salamin Rey? Nanti saya ngajar di kelasnya loh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Segelas Susu
No FicciónSegelas Susu adalah kumpulan cerita pengalaman pribadi saya. Saya mengarsipkan sebagian ingatan itu di sini. Tentang penolakan, melepaskan, dan mengikhlaskan yang tidak bisa dipaksakan. Sebagian pernah dimuat di blog. Sisanya saya buang ke dalam tu...