Dhaseot [5]

29 7 3
                                    

Pagi harinya, Anggia terbangun karena alarm pada jam beker berbentuk stitch itu. Anggia segara melucuti pakaiannya dan memakai handuk nya. Lalu masuk ke dalam kamar mandi. Setelah beres membersihkan tubuhnya, Anggia berjalan menuju almari kayu yg besar, lalu mengeluarkan seragam sekolahnya dan memakainya.

Lalu ia merias diri, cukup dengan bedak bayi dan sedikit polesan lipbalm.
Kemudian mengikat rambutnya menjadi kuncir satu.

Setelah itu, ia keluar dari dalam kamar dan segera turun ke bawah. Dari arah tangga pun Anggia bisa melihat Mamahnya sedang sarapan bersama Maurine.

"Pagi Anggia, ayo sarapan dulu sebelum berangkat." ajak Susan

"Aduh, maaf mah. Anggia buru-buru. Di bekelin aja gapapa ya? Aku minta tolong, ada rapat pagi ini takut telat. Aku pakai sepatu dulu deh." ujar Anggia, sambil menengguk segelas susu.

"Yaudah boleh, sebentar ya." Jawab Susan, mamahnya itu langsung mengambil kotak makan dan mengisi beberapa potong roti.

"Anggia berangkat ya mah." Anggia meraih tangan Susan dan menciumnya. Lalu pergi keluar sebelum menjulurkan lidah pada Maurine.

"Daah jelek." ucap Anggia pada Maurine.

Anggia masuk ke dalam mobilnya, ya. Hari ini ia akan membawa mobil, setelah si seksi merah ini masuk ke bengkel beberapa hari yang lalu.
Ia harus segera sampai di sekolah.

°°°

Sampai di sekolah, Anggia di sambut dengan Shela dan Pevita yg sedang ngobrol di kursi masing-masing.

"Tumben, gi. Lo siang amat datengnya." Ucap Pevita.

"Iya, siang amat." timpal Shela.

"Gapapa lah, belum masuk ini kan? Mau ke kantin ga? Kantin yuk, laper. Pengen nasi uduk. Eh, rapat usai istirahat kan?." Ucap Anggia. Sambil menaro tasnya di kursi sebelah Shela.

"Emangnya lo ga sarapan?." Tanya Shela.

"Iya abis istirahat."

"Engga, udah keburu siang kan." Jawab Anggia. "Udah, ayo ah." Ajak Anggia, lalu merangkul dua sahabatnya ini, dan mengajaknya keluar kelas lalu segera menuju kantin.

Ketika jalan lewat koridor kelas IPA, Anggia melihat Brian yg sedang jalan berlawanan arah dengan Ilham di sisi kirinya dan Galang di sisi kanannya. Cowok itu sedang tersenyum sambil sesekali meninju lengan Galang. Di sebelahnya Galang dan Ilham sedang tertawa terbahak-bahak. Entah apa yg sedang mereka bicarakan, tapi nampaknya sangat seru.

Ketika mereka saling sampingan, Ilham menyapa. "Hai sayang."

"Ihh sayang, sayang. Pala lo peang!" Ucap Shela sarkatis.

Galang dan Ilham tertawa mendengar penuturan Shela, sementara Brian hanya tersenyum tipis.
Kedua cowok itu merangkul bahu Brian. Sementara Brian dengan gaya santainya, kedua tangannya di masukan ke dalam saku celananya.

"Mau kemana, sayang?." Tanya Ilham lagi.

"Kepo." jawab Shela. Anggia dan Pevita yg mendengar itu, menahan tawanya.

"Galak banget nih, cewek." Ucap Ilham. Sambil mengarahkan dagunya ke arah Shela.

Sementara Shela hanya mendelik sebal,ke arah Ilham.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang