Seumul net [24]

8 2 1
                                    

Operasi ditunda jadi minggu depan dan Brian sangat bosan berada didalam kamar hotel sendirian seperti saat ini, lusa kemarin sang kakek menelepon dan mengatakan padanya untuk kembali ke Korea setelah masa Operasi dan pemulihan selesai karena ada suatu keperluan yg musti Brian urus. Sekarang cowok berkemeja putih itu bingung harus kemana, sudah tiga kali ia keluar kamar hotel dan hanya berujung di lobi. Rasanya ia ingin kembali ke indonesia saja, ingin bertemu Anggia. Menghapus jarak untuk menghilngkan rindu, dan meluruskan beberapa hal yg menyangkut tentang hubungan keduanya.

Brian sebetulnya sangat ingin menghubungi Anggia, tapi ia tahan mati-matian. Karena ia ingin memberikan kejutan untuk Anggia ketika pulang nanti. Berencana untuk melakukan sesuatu untuk kelanjutan hubungan mereka kedepannya.

Sekarang menunjukan pukul empat sore. Kali ini Brian sungguh-sungguh ingin menggunakan waktu disini lebih berguna, anggap saja liburan disela-sela waktu penghalangnya. Cowok itu keluar dari kamar dan segera menuju lift, lalu keluar dari hotel.

Tujuan pertamanya adalah ke cafe di seberang gedung hotel. Agak ramai, dan Brian rela mengantri demi membunuh rasa bosanya.

Setelah mendapatkan minuman favoritenya Ice Americano . Brian memilih tempat duduk didekat jendela, satu kakinya bertumpu di atas paha dan satu tangannya masuk ke dalam celana. Merogoh saku untuk mencari benda pintar yang menjadi temannya saat ini.

Hanya untuk main game.

Kembali merasa bosan, Brian keluar caffe dan menyewa sepeda di toko bertuliskan 'Run away' pada kaca toko yg terpasang lebar dekat pintu masuk.
Baginya bersepeda di sore hari bukanlah hal buruk, menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya yang rupawan membuat rambutnya yang terbelah tengah itu menutupi keningnya rapat-rapat. Meskipun dengan rambut yang acak-acakan Brian tetap terlihat tampan.

Udara dinegara ini begitu bagus, hampir tidak ada asap kendaraan sama sekali. Jalanannya pun begitu bersih, ah, jangankan jalanan. Trotoar yang ia pijaki bersama sepeda inipun sangat bersih, tidak heran setiap warga yang melihat sampah langsung mengambilnya dan menaruhnya ditempat sampah. Ternyata mereka sangat memperhatikan kebersihan lingkungan.

Ketika ingin mengayuh pedal sepeda lebih kencang ternyata seseorang membuka pintu toko yang langsung menghubungkan pintu itu dengan trotoar.

Bruk!

Shit. Brian menabraknya.

Brian turun dari sepedanya begitu saja, membuat sepedanya jatuh tergeletak.

"You okay? I'm sorry." ucap Brian, cowok itu melihat ada luka baret didekat siku lengan seseorang yang ia tabrak.

"I'm okay." ucapnya, wajahnya seperti sedang terburu-buru. Lalu orang itu bangkit dan sedikit berlari.

"Hey! I'm seriously, you okay? We going to hospital? Hey!" Brian meneriaki orang itu, namun dia diam saja sambil melambaikan tangannya dan berlalu pergi meninggalkan Brian.

Dasar cewek aneh.

Tapi tunggu, ia seras familiar pada Cewek itu...

***

Operasi dimulai hari selasa sesuai jadwal kekosongan ruang operasi. Kakek Brian adalah donatur untuk rumah sakit ini saat dulu masi dalam tahap pembangunan, sejak saat kepala rumah sakit tau salah satu cucu dari donatur yang akan menjalani operasi dirumah sakit ini dokter Johnson sangat menghargainya begitu juga para staf rumah sakit. Padahal Brian sangat risi diperlakukan seperti itu, serasa sangat dihormati.

Kemarin Galang menyusulnya ke Singapura untuk memberi tahu Brian bahwa Anggia akan kuliah di Bandung. Dan minggu depan cewek itu berangkat, karena kata Galang disana juga Anggia tinggal bersama neneknya.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang