Yol Dhul [12]

19 4 0
                                    

Brian tiba di sekolah, ia langsung menaro tas nya di kursi sebelah Galang. Cowok itu duduk sambil sesekali memijat pelipisnya. Pusing. Itulah yg ia rasa.

"Pusing lagi bri?," Tanya Galang, sementara Brian hanya diam bergeming sambil memejamkan matanya. Tangannya terus memijat pelipisnya.

"Lo mau minum obat?, gue beliin air dulu ya." Galang beranjak dari kursi nya, lalu keluar kelas.

Wajahnya tidak pucat, tidak ada keringat juga. Ia hanya pusing karena terlalu sering menatap orang orang yg baginya sama. Galang kembali dengan satu botol air mineral, dan roti.

Ia segera memberikannya pada Brian, "Lo minum obat dulu deh."

Brian langsung mencari obatnya yg ada di dalam tas, dan meminumnya. Padahal ia belum memakan roti yg tadi Galang belikan.

Dari arah depan Brian dan Galang melihat dua cewek yg seharusnya mereka hindari. Binca dan Airish.

Bianca lari menuju meja Brian, di tangannya ada kipas berbulu warna merah. "Brian, katanya waktu lusa kemarin lo di tonjok Azhar ya?." Bianca dengan gaya khawatirnya memegang dagu Brian. Membuat Galang yg melihatnya merasa jijik pada cewek ini.

"Lo gapapa kan Brian?," Ujar Bianca. Sementara Brian hanya diam tanpa mau melirik cewe itu barang sedikit pun.

"Lo pergi aja deh, berisik banget!." Tukas Galang, yg sedari tadi diam.

"Hai Galang." Sapa Airish. Tapi Galang tidak menghiraukannya.

"Pergi!" Usir Galang.

"Emang lo siapa gue ngusir ngusir! Ini juga kelas gue!." Jawab Bianca.

Ilham yg baru datang dan langsung paham akan situasi, ia menarik tangan Bianca menuju kursi cewek itu. Dan mendorong bahu Bianca agar cewek itu duduk.

"Lo apa-apaan si!." Bentak Bianca pada Ilham.

"Lo yg apa-apan!, bisa ga sih jadi cewek itu gausah centil!." Balas Ilham. Hal itu berhasil membuat Bianca diam.

Selang beberapa menit, seorang guru datang dengan setumpuk buku di dekapannya. "Baiklah anak-anak, mari buka buku IPS nya."

***

Jam istirahat berdering, menandakan waktu jeda belajar sekaligus jam makan siang. Inilah waktu yg di tunggu-tunggu bagi pelajar bukan?.

Anggia duduk di meja depan bersama kedua temannya, dengan dua mangkok bakso dan satu mangkok mie ayam milik Pevita yg sejajar di hadapannya masing-masing.

Mereka sedang membahas latihan terakhir untuk upacara minggu depan. "Ga nyangka banget kita udah mau lulus, sebentar lagi T.O terus UN." ujar Shela.

"Kayanya cepet banget ya waktu."

"Lo semua mau ambil studi dimana?, jangan jauh jauh ya. Nanti kalo mau ketemu susah."

"Gue antara jakarta sama bandung." jawab Anggia.

"Jakarta aja nggi, sama gue." ujar Shela, lalu memakan potongan bakso nya. "Lo dimana Pev?." Tanya Shela.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang