Yol Net [14]

15 5 0
                                    

'Bagiku, kamu itu seperti ice cream. Sikapmu yg dingin, menambahkan kesan manis pada dirimu.'

🎵Pop pop - EZ 🎵

Sudah dua minggu berlalu sejak datangnya keluarga Brian disini, Kakek Brian sudah kembali ke korea dan Kiki sudah masuk sekolah. Begitu juga Minjea, ini akan menjadi hari pertamanya menjadi mahasiswa di indonesia.

Kegiatan kelas XII semakin padat, jadwal kegiatan yg lain pun sudah off sejak pekan lalu. Sekarang sudah waktunya bertempur dengan beberapa soal ujian. Untuk mendapatkan hasil yg terbaik. Baik siswa maupun siswi sangat teliti mengerjakan soal ujian.

Akhirnya setelah satu minggu berlalu ujianpun selesai, Anggia keluar dari ruang ujian, ia bernafas lega karena ujian telah berakhir.

"Akhirnyaaa.." Ujarnya, sambil meringankan otot-otot tubuhnya. Lalu tersenyum.

"Udah selesai?,"
Anggia terlonjak kaget karena suara seseorang disebelahnya. Ia menatap orang itu horor.

"Segitu kagetnya?." Tanya Brian, ia mengarahkan tangannya pada rambut cewek itu. Lalu menyelipkannya didaun telinga Anggia.

"Hampir jatoh tau!."

Brian tersenyum, "Maaf,"

"Gimana ujian kamu? Bisa?." Tanya Brian, lalu menggenggam tangan Anggia. Dan menuntunnya berjalan.

Anggia mengangguk. "Bisa dong."

Mereka duduk dibawah rindangnya pohon beringin ditaman sekolah. Memperhatikan orang-orang yg baru keluar dari ruang ujian.
Brian memperhatikan ragam ekspresi dan bentuk wajah orang-orang yg berlalu lalang dihadapannya. Tanpa disadari, Anggia memperhatikan Brian. Ekspresi cowok itu, seperti sangat serius memperhatikan orang-orang.

"Kamu mau ambil study dimana setelah lulus? Bakal tetep disini kan? Engga ke korea?." Tanya Anggia. Ia sedikit mendongak ke atas untuk melihat wajah Brian, karena cowok itu duduk di meja.

"Dari mana kamu tau, kalo aku blasteran korea?"

Anggia tersenyum karena cowok ini malah balik bertanya. "Dari Galang, aku pernah tanya ke dia. Kenapa wajah kamu lebih dominan ke orang luar dibandingkan indo. Terus Galang jawab, katanya kamu blasteran indonesia-korea."

"Kamu sering tanya ke Galang, tentang aku?."

"Iya, aku lebih sering tanya ke Galang kalo tentang kamu."

"Kenapa?." Tanya Brian. Sambil menumpu satu kakinya ke pahanya. Lalu menatap Anggia serius.

"Karena, aku terlalu takut buat nanya kekamu. Takut bakal nyinggung perasaan kamu." Jawab Anggia.

"Mulai sekarang harus tanya-nya sama aku." Ujar Brian, lalu melipat tangannya didepan dada. Hal itu membuat Anggia tertawa.

Bagaimana tidak? Cowo ini sedang merajuk. Tapi berusaha menutupinya dengan wajah dinginnya. Dan pandangannya lurus kedepan. Benar-benar lucu bagi Anggia.

"Kamu cemburu ya?." tebak Anggia. Sambil menggoyang-goyangkan tangan Brian.

Sementara Brian hanya diam.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang