Senyum pahit menghias di segala sudut air mukanya. Yoong ditimpakan jenuh dan kegelisahan di saat yang sama. Dirinya yang terlalu lemah membela cinta itu terlalu bingung harus melakukan apa. Siwon tengah berbahagia dengan rencana sucinya. Dan Yoong, bersama hati merahnya siap menerima segala konsekuensi dari arti persahabatan. Ikhlas.
"Yoong, saat ini dia tengah berada di kamarnya. Aku pikir dia tengah beristirahat, dan orang-orang di rumah Jung ini pun sedang tidak ada. Aku berharap rencana ini akan benar-benar membuatnya bahagia," Siwon jelas bercakap antusias. Tentu saja, siapapun gadis ini, dia tengah membawa warna yang baru untuk kehidupan pria dengan lesung pipit manisnya.
Yoong harus bertingkah seperti apa selain mengirimkan senyum pahitnya demi menutupi segala bentuk sakit yang menusuk di hatinya. Meladeni Siwon berwadahkan kerelaan luar biasa hanya untuk kata bahagia agar pria Choi itu sandang di atas gelapnya kehidupan percintaannya dahulu.
Tungkai kaki besar kedua pria tersebut berakhir terhenti di sebuah pintu kayu megah, yang dalam hal ini, sudah sangat Yoong kenal nuansa sekaligus latarnya itu. Tidak lain tidak bukan, pintu itu.. Pintu kamar milik Jessica sekaligus Krystal. Atau lebih tepatnya jika Yoong menerka banyak, ini kamar milik Jessica.
"Yoong, aku harap kau memainkan gitarnya dengan penuh perasaan. Jangan sampai keliru okey?" Siwon memperingati Yoong untuk kali kesekian. Pria Choi bersenyum unik ini sudah dipastikan sedang dalam fase gugup yang hebat. Dirinya yang gagah tersebut sampai tidak bisa berhenti bicara hanya untuk memperingati Yoong agar tidak melakukan sesuatu yang sembrono. Di mana kemudian menjadi hal yang paling Siwon kecam.
"Latih saja suaramu itu, aku hanya bermain gitar disini, dan kau yang menyanyi." Setelah diam dan terjebak resah cukup lama akhirnya Yoong membalas ucapan Siwon.
Siwon menganggukan kepalanya keras-keras. Meyakini diri sendiri dan berusaha meningkatkan kepercayaan dirinya yang hampir tenggelam di telan kegugupan besar. Siwon mengelus dadanya sekali lagi, kontrol detak jantungnya berpacu menantang. Ia terus memperingati dirinya, bahwa dia siap. Bahkan sangat siap untuk membawa diri melamar seorang gadis.
"Baiklah, aku sangat siap. Persiapkan dirimu juga, aku akan memberimu aba-aba jika di dalam sana aman, oke!?"
Melihat keseriusan berlipat di wajah Siwon, Yoong sedikitnya tersadar, ada pria yang serius disini. Serius dalam banyak hal terutama ketika ia betul-betul ingin melabuhkan hatinya untuk seseorang. Apa daya Yoong jika yang tertidur di dalam sana adalah putri tidur pujaan hatinya, Jessica.
Apa ia sanggup, sahabatnya-lah yang menjadi jawaban dari penantian Yoong selama ini, tentang siapa sebenarnya seseorang yang pantas untuk memiliki putri sulung Appa Jung.
Kenop pintu kamar terputar dengan sangat hati-hati. Siwon menjejalkan langkahnya penuh perasaan masuk ke dalam kamar. Yoong setia menunggu, segala sesuatu yang mungkin bisa merenggut segalanya. Juga merenggut cintanya.
"Yoong!" Kepala Siwon menyembul mengintip di sisi pintu yang terbuka. Telapak tangannya bergerak mengomandokan Yoong agar segera masuk. Tentu saja pilihan Yoong hanya satu, mengikuti kehendak hatinya demi menyenangkan seorang Siwon yang tengah berapi-api. Yoong mengangguk, kakinya terayun ringan memasuki kamar.
Iris cokelat terang Yoong terpaku menatap seseorang yang jelas tengah mengadu mimpi. Berbungkuskan selimut yang tebal, Yoong masih tidak menemukan wajah ayu tersebut. Meski telah banyak menerka itu adalah Jessica, entah mengapa Yoong terlalu takut. Dadanya seperti di remas kuat-kuat untuk di terjang fakta itu.
"Oke, mainkan," Siwon berbisik hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Of Me
Fanfiction"Kita tetap berjodoh, Tuhan tau, kau tau, dan aku tau" Cast : Yoonsic (Yoona-Jessica) and other cast. Genre .. Gender-bender. dll