Karya : Origio
Sabtu 7 juli 2018 lepas sholat isya terlaksana
Berdiri di atas rerumputan yang basah
Serta diterpa dengan semilir angin yang dingin
Kala pratama berteriak hormat
Ku larikan kaki bak kijang
Sembari mengucapkan dasa dharmaDi depan unggun yang menjilat jilat udara
Menerangi halaman dekat tenda
Sembari senyuman merekah yang terukir di pelataran wajah yang terlingkar dengan kerudung hijauDi balik unggun
Terlantunkan canda tawa serta riangan bak anak kecil
Netra terpaku menatap serta liar mencari-cari
Senyuman indah di wajah yang tertutup kerudung hijau
Dengan mata kemayu agak kehitaman di pinggiran kelopak mata
Serta badannya yang kurus
Menghilang dari pandangan mataHawa dingin yang menembus kulit dan menusuk tulang
Disertai mata yang kian meredup
Kala api yang mulai memadam
Lelah, penat serta capek merajai waruga
Bahkan netra bingung mencarinya
Sebias senyuman yang menghilang
Di balik unggunKendari, 09/07/2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Tarian Pena
Poetry"Tinggal jejak yang terukir dengan tinta dari setangkai pena yang terus melambai kepadamu berharap kamu mau mengungkapkan rasamu dengan jejak dari penamu."