Night Dinner

1.6K 13 0
                                    

Sudah hampir setengah jam yang lalu aku main game Hay Day diponselku. Aku melirik kearah Arya yang sedang duduk disampingku sambil bersandar di ranjang. Dia fokus kepada tabletnya, lagi.

Sebenarnya aku sedang kesal setengah mati. Memangnya ada seseorang yang sedang honeymoon, tapi malah saling sibuk satu sama lain? Ya, ada. Kami berdua. Aku hanya bisa menghela nafas sambil memberi makan domba-domba virtual dilayar ponselku.

Arya memang seorang CEO diperusahaannya, tapi kan dia punya Darwin sebagai asistennya. Pria itu tidak sedang memakan gaji buta kan karena disituasi seperti ini Arya masih terlihat menghandle pekerjaannya? Dan lagi-lagi aku hanya bisa berdebat dengan pikiranku sendiri. Aku harus ingat kalau dari awal aku sudah rela jika dinomor duakan oleh pekerjaannya.

Arya kemudian meletakkan tabletnya diatas nakas. Aku tidak bisa menyimpulkan tindakannya itu sebagai sesuatu yang pasti. Mungkin saja setelah ini dia hanya akan pergi ke kamar mandi, lalu kembali disibukkan lagi oleh tabletnya. Sebelum dia teralihkan oleh dunianya yang sangat sibuk itu, aku menyempatkan diri untuk memulai topik pembicaraan.

"Besok kita mau kemana?"

"Kita nggak akan kemana-mana. Kita akan dihotel seharian." Kata Arya memiringkan wajahnya yang kali ini sambil menarik selimutnya sampai menutup dada. Oh ternyata dia sedang bersiap untuk tidur kali ini.

"Hah, serius?"

Aku sedang memasang muka paling masam agar dia tahu kalau aku sedang badmood. Aku tahu Arya akan sangat mengerti dengan sikap kekanak-kanakanku ini. Sebenarnya aku sudah tidak malu jika harus terus bertingkah seperti ini didepannya agar dia cepat peka.

"Terus kalau nggak kemana-mana kita berdua akan melakukan apa seharian dihotel?" Namun sepersekian detik kemudian, otakku yang sudah cukup dewasa ini langsung paham arah pembicaraan tersebut. Mataku langsung melotot kearah Arya yang wajahnya kini menunjukkan ekspresi jahilnya. Namun tanpa aba-aba Arya memasukkan tangannya kebagian intimku dan mencium bibirku dengan sangat mudah. Aku sedikit tersentak, namun cukup menikmatinya. Aku akan mendesah saat tiba-tiba Arya menghentikan aktivitas gilanya.

Arya yang melihat ekspresiku berubah seketika, langsung tertawa sambil mencubit pipiku gemas. Ini bukan pertama kalinya aku akan bercinta dengan Arya. Sebelumnya dia selalu memulai aktivitas ini dengan buaian manis dan romantis. Tapi apa ini? Dia berencana bercinta sambil melucu?

"Kamu ngerjain aku?" Kataku sambil memukul lengannya. Aku cukup deg-degan tadi. Aku yang awalnya sudah bergairah, kini kembali merasa jengkel dibuatnya.

Arya tersenyum kearahku sekilas lalu mendekatkan wajahku padanya dan akhirnya dia mendaratkan bibirnya di bibirku, lagi. Cukup lama, hingga membuat otakku seketika membeku. Aku mungkin kurang siap dengan apa yang akan terjadi setelah ini. Melihat Arya yang memejamkan matanya, aku pun juga ikut memejamkan mata dan menikmatinya. Lalu dia berhenti lagi.

"Saya rasa kamu selalu nggak siap kalau saya tiba-tiba nyerang kamu kaya gini."

Aku langsung bersikap lesu dan menyandarkan kepalaku dibahunya. Arya meraih kepalaku dengan lembut dan mendekatkannya dibawah dagu miliknya hingga aku bisa mencium aroma tubuhnya yang sangat aku sukai itu.

"Kamu kan bukan hewan. Kamu bisa bilang kalau kamu mau bercinta sama saya." Kataku yang menjelaskan yang ditatap seperti anak kecil olehnya. Kemudian dia mencium daguku pelan sampai ke leher. "Kamu ingat kan kita sudah pernah membahas soal ini?" Tambahku lagi.

"Kok kamu nggak pake lingerie itu sih?" potongnya ditengah ciumannya yang akan menuju klimaks. Tangannya mulai memasuki piyamaku dan jarinya sedang memainkan bagian dadaku. Aku tahu sekarang Arya sedang berusaha mengalihkan topik pembicaraan soal program punya anak. Namun, Arya berkata bahwa dia akan siap kapan saja jika kami dianugerahi seorang anak dalam waktu dekat.

INTERLUDE : 14 Days AuntumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang