Mina duduk di sofa depan tv sambil menonton siaran variety show yang coba dia tebak arti disetiap kalimat yang dilontarkan oleh pembawa acara. Rumah yang sekarang ini sedang dia tumpangi terasa sepi, karena sejak pagi Kevin sudah keluar dan Kimmy mengatakan padanya harus pergi ke kampus untuk mengurus beberapa keperluan untuk tugas akhirnya.
Masih tersisa dua minggu lagi untuk dirinya berbulan madu di negara ini. Bulan madu? sepertinya Mina sudah tidak ingat lagi bahwa tujuan awalnya dia ada di negara ini karena hal tersebut. Lebih tepatnya situasinya saat ini bisa dibilang bahwa dia sedang liburan, liburan yang tidak terlalu buruk untuk diceritakan ke orang-orang yang belum pernah ke Korea. So far, Mina masih bersyukur karena banyak hal. Jika dia tidak ditakdirkan di negara ini untuk berbulan madu, namun paling tidak dia masih bisa menghabiskan waktu disana sedikit lebih lama. Ini Korea dan mungkin jarang-jarang dia akan bisa kembali ke negara ini lagi tahun depan atau beberapa tahun lagi setelahnya. Jadi dia harus tetap menikmati situasinya saat ini, seburuk apapun itu kenyataannya.
"Kamu mau kemana?" Sapa Mina ketika melihat Dean keluar dari kamarnya dan nampak buru-buru.
"Saya mau ke supermarket. Berbelanja bulanan sebentar lagi akan musim dingin." Jawab Dean. Mina hanya terdiam. Sejujurnya dia ingin ikut kemanapun Dean pergi. Tapi apakah boleh?
"Kimmy kemana?" Kali ini Dean menuju almari pendingin sambil mencatat sesuatu.
"Dia keluar, katanya harus mengurus beberapa hal di kampusnya." Mina masih duduk di sofa dengan tv yang masih menyala. "Apa saya boleh..."
"Bagaimana kalau kamu..." Dean terdiam sesaat ketika menyadari bahwa dia telah memotong kalimat Mina.
"Kamu ingin bilang apa?"
"Tidak-tidak, kamu saja yang mengatakannya duluan." Mina kali ini mempersilahkan Dean untuk menyelesaikan kalimatnya.
Dean masih terdiam lalu kemudian menutup almari pendingin tersebut dan meletakkan daftar catatannya. Di ambilnya air cleaner yang diletakkan dipojok dapur.
"Bersiap-siaplah sambil saya membersihkan rumah."
"Saya boleh ikut denganmu?" Tanya Mina sedikit tidak yakin.
Dean mengangguk, "Tidak masalahkan kalau kegiatan kita hari ini berbelanja bulanan. Saya akan jadi tour guidemu selama perjalanan."
Mina tidak mempedulikan apapun selama dia masih bisa berjalan-jalan di Korea tanpa takut tersesat.
Kali ini mereka pergi dengan naik bus. Kata Dean supermarketnya tidak terlalu jauh, jadi tidak butuh waktu lebih dari setengah jam mereka akan sampai di supermarket yang mereka tuju. Selama ini kemana-mana Mina lebih sering naik mobil atau taxi, pernah sekali dibonceng naik motor dengan Yasa. Tapi ketika Arya mengetahuinya, pasti dia akan cemberut seharian. Katanya keselamatan berkendara paling aman itu hanya jika Mina bersamanya. Sesaat Mina tersenyum saat mengingatnya.
Kalau naik kendaraan umum seperti ini, pasti ada saja hal-hal yang akan dijumpai. Seperti yang sedang Mina lihat didepannya saat ini. Sepasang muda dan mudi dengan baju couple mereka. Seumur hidup, lebih tepatnya selama dia pernah menjalin hubungan dengan Arya, sekalipun dia belum pernah mengenakan benda-benda couple. Jika ditanya apakah Mina ingin, tentu saja iya. Tapi dia sangat tahu bagaimana karakter Arya. Dia tidak terlalu cocok dengan hal-hal berbau sweet seperti itu. Sejujurnya Mina juga lebih suka kalau Arya mengenakan jas kantornya atau kaos polos dan jaket jeansnya. Terlihat lebih santai dan berwibawa.
"Ada apa Dean?"
"Saya paling tidak suka kalau di tempat umum melihat orang pacaran." Sahutnya. Mina menunduk, bukannya sedih. Tapi perkataan Dean barusan seperti sedang menyadarkan dirinya bahwa sia-sia memikirkan pasangan kita saat ini. Nyatanya memang Arya tidak sedang bersamanya sekarang. Lalu kemudian Mina hanya tersenyum kearah Dean.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERLUDE : 14 Days Auntumn
FanfictionYasmina mengharapkan pernikahan yang sederhana dan bahagia. Honeymoon ke Korea bersama Arya membuat pernikahan yang dia harapkan terasa sempurna. Namun sayangnya hal itu membuat hubungan pernikahan mereka dipertanyakan. Arya memiliki prinsip berkari...