[13] Special Service

706 8 3
                                    

"Kamu tidak seperti orang yang sedang ber-honeymoon." Ucap pria itu to the poin. Aku hanya menunduk, rasanya sungguh canggung sekali.

"Kita pernah bertemu kan? Gadis sarden."

Iya, dia pria yang aku temui di supermarket waktu itu. Anehnya dia memanggilku dengan nama gadis sarden karena setelah aku mengingatnya kembali, kami belum sempat berkenalan waktu itu.

"Sendirian?"

Aku hanya terdiam. Apa aku harus menjawab pertanyaan basa-basinya itu selama aku menunggu Kimmy kembali dari toilet?

Hari ini aku pergi dengan Kimmy ke COEX Aquarium. Dia sedang melakukan studi disana, sebenarnya. Rencana awalnya aku dan tiga bersaudara itu akan pergi ke tempat itu bersama. Namun karena Dean harus mengurus beberapa hal di stasiun radionya, akhirnya aku dan Kimmy berangkat terlebih dahulu. Namun beberapa saat lalu Kimmy pergi sebentar ke toilet dan meninggalkanku berdiri mematung sendirian disini.

Kejadian ajaib yang satu lagi ialah, seorang pria yang pernah memberikan minuman gratis padaku di supermarket waktu itu tiba-tiba saja juga ada disana dan melihatku sedang berdiri disudut lobi dengan ponsel ditanganku. Aku yang tadinya mengira dia penguntit dan memarahinya karena mengagetkanku, kini malah menyapaku dan berbicara sopan kepadaku.

"Sorry, saya tadi tidak sengaja mengagetkanmu."

Aku hanya mengangguk setelahnya. Dia tersenyum lagi.

"Saya juga minta maaf tadi sudah mengataimu penguntit." Aku bingung bagaimana harus menjalaskannya. Namun yang jelas sekarang ini hanya itu satu-satunya alasan yang bisa aku katakan atas semua kecanggungan yang aku rasakan saat ini. Tapi sepertinya dia sama sekali tidak mempermasalahkannya.

"Kebetulan saya sedang ada kerjaan di tempat ini. Salah satu bagian tempat ini akan menjadi project saya mendatang. Saya tidak mengira kalau akan bertemu kamu lagi disini." Dia sedang mencoba mengakrabiku, tapi aku yang berekspetasi hanya akan bertemu dengannya sekali menjadi merasa was-was.

"Dan soal kemarin, sepertinya memang kita tidak sengaja bertemu untuk pertama kalinya. Jadi jangan berprasangka bahwa saya seorang penguntit." Tapi melihat bagaimana cara dia mencoba menjelaskan bahwa dirinya orang baik, patut untuk dihargai.

Aku berusaha untuk mengiyakannya. Suatu kebetulan pasti akan terjadi dua kali kan di dunia ini.

"Kamu asli orang Indonesia?" Tanyaku yang sedari tadi penasaran. Kenapa di Korea ada banyak sekali orang Indonesia yang aku temui. Namun dia malah tertawa.

"Iya. Kamu?"

"Kelihatannya bukan?" Jawabku terus terang, tapi sepertinya terdengar sedikit ketus. Pasti setelah ini aku tidak akan dipertemukan lagi dengannya, kali ini aku yakin. Jadi tidak masalah kalau aku berbicara santai dengannya seperti ini.

"By the way, kita belum sempat berkenalan. Kenalkan saya Jonathan, panggil saja Jo."

"Saya Yasmina, seringnya dipanggil Mina."

"Saya panggil Yasmin nggak boleh?"

"Hanya orang tertentu."

"Misalnya?"

Namun sebelum menjawab hal itu dari kejauhan aku melihat Kimmy sedang berjalan menghampiriku disusul dengan Dean dan Kevin di belakangnya. Dari sorot matanya aku melihat Kimmy sedang melihat pria bernama Jo ini dengan makna lain.

"Bukankah kamu pria di supermarket kemarin?" Aku yakin Dean sedang memastikan ingatannya.

"Masih ingat rupanya." Pria itu berkata sambil mengeluarkan tangan dari saku celananya serta lagi-lagi memberikan senyum kekehan itu.

INTERLUDE : 14 Days AuntumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang