Sejak awal, dia sadar dirinya tampan dan dia juga sangat tahu bagaimana cara menggunakannya. Julukan siswa paling HOT di SMA membuatnya dengan mudah mendapatkan siapapun yang dia inginkan. Selain para siswi yang tergila-gila padanya, siswa lain juga dengan senang hati mendekat untuk menjadi anggota kelompoknya. Dia tidak terlalu kaya, namun dia punya teman-teman loyal yang dengan senang hati memberinya apapun yang dia inginkan.
Dan dia menduga, masa kuliahnya tidak akan jauh berbeda dari ini.
Selain OSPEK yang menjengkelkan, yang lainnya berjalan sesuai dugaan. Beberapa hari setelah bergabung ke fakultas teknik, seorang senior memanggilnya dan memintanya menjadi perwakilan untuk kompetisi Moon & Star campus, cara para senior untuk menawarinya cukup aneh, bukan membujuk atau mengajak baik-baik, namun lebih terkesan memerintah untuk menang dan mengancam akan menghukumnya jika tidak bisa mendapatkan satu saja pernghargaan. Bukan berarti dia komplain, karena menurutnya itu mudah saja. Selain senjata ketampanan dan bakat, dia punya strategi lain yang bisa membuatnya menjadi pusat perhatian.
Tepat pada hari kompetisi, dia memutuskan untung bernyanyi untuk mengisi sesi adu bakat, nyanyian romantis yang dia tujukan untuk seseorang yang menjadi teman bertandingnya dari fakultas, gadis paling cantik yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Penampilannya benar-benar membuat penonton terenyuh dan bersorak menyemangati. Angel, gadis yang ditembaknya tersenyum malu-malu dan mengangguk menerima, membuat riuh aula menjadi semakin keras karena drama real live tersebut.
Pada malam itu, pasangan moon & star dari fakultas teknik mendapatkan best popularity.
***
Keesokan harinya, dia berjalan dengan dagu terangkat, bersiap menerima banyak pujian karena aksi menakjubkannya selama kompetisi berlangsung.
“Lihat, lihat... Itu Mars dan Angel. Tadi malam mereka membuat pertunjukan romantis di pemilihan. Mereka benar-benar serasi”
Bisikan semacam itulah yang ingin dia dengar, dan benar, beberapa mahasiswa seangkatannya meliriknya iri sembari berbisik-bisik. Angel yang sedang bergelayut di lengannya, tertunduk malu mendengarkannya.
“That’s romantic” Mars mendengar satu celetukan lagi saat hampir mendekati area kantin, suara salah satu dari gerombolan kecil yang sedang duduk sembari menatap ponsel dengan wajah antusias, namun belum sampai kebanggaan menguasai bibirnya untuk tersenyum. Tanggapan dari kalimat itu membuatnya terkejut.
Plak...
Orang yang berceletuk itu mendapat satu geplakan di kepala “Ssst... jangan bilang begitu. Bisa mati kau kalau dia mendengarnya” Omel temannya yang lain. Mars belum sempat mencari jawaban atas rasa penasarannya karena Angel tiba-tiba menggeret lengannya untuk masuk ke kantin. Mereka mendekat ke arah para senior, yang beberapa diantaranya dia kenal sebagai mantan Moon & Star tahun sebelumnya, Grup senior itu terlihat sangat ramai sampai-sampai kedatangannya nyaris tidak terlihat kalau saja senior Praepailin tidak buru-buru mempersilahkan mereka duduk.
“Kalian luar biasa hebat” Puji Praepailin sembari mengacungkan dua jempolnya pada pasangan itu.
“Kuharap hubungan kalian langgeng, ya” Sambung Tew mendoakan.
Hanya mereka berdua yang menyapa, selebihnya, entah kenapa mereka terlihat tidak tertarik untuk membahas soal kompetisi menakjubkannya dan malah sibuk dengan ponsel masing-masing. Bahkan P’Kongpob yang sangat mengenalnya pun kini terlihat menunduk dan sibuk mengetik sesuatu di ponsel, ada senyuman tertahan di bibirnya, namun senior satu tingkat diatasnya itu tidak terlihat menanggapi celetukan aneh orang-orang yang ada di meja.
“BRIGHT! I SWER I WILL KILL YOU, BASTARD”
Bagaikan Bom yang dilemparkan ke udara. Seniornya yang dipanggil Bright itu langsung terlonjak dari kursi dan melarikan diri dengan sisa kekuatannya. Mars melihat seorang senior berseragam maroonyang lain mengejarnya dengan wajah memerah hingga ke telinga dan leher. Semua orang di meja tertawa, kecuali P’Kongpob yang terlihat masih menahannya.