"Kookie? Bangun!! Guru privatmu sudah mau datang. Apa kau masih ingin tidur?" teriak seorang perempuan yang 2 tahun lebih tua dari laki-laki yang dipanggil dengan sebutan Kookie itu.
"5 menit lagi kak! aku masih mengantuk," laki-laki bernama Kookie tersebut menawar waktu pada kakaknya. Dia masih mengantuk untuk bangun.
"Tidak! kau harus bangun, karena gurumu sudah datang," perempuan itu berbohong. Dia tidak mau adiknya jadi pemalas.
"Benarkah? Kenapa kakak tidak bilang daritadi? Aisshh... tugasku belum selesai dan guru Kim sudah datang, sepertinya tugasku akan menumpuk," laki-laki itu atau bisa disebut kookie, mengacak-acak rambutnya kesal.
"Mangkanya jangan main game terus, kan jadinya seperti ini. Sudah kau mandi sana sebelum guru Kim datang dan kakak akan menyiapkan sarapan," perempuan itu pergi dari kamar Kookie. Berjalan keluarga menuju dapur.
Kookie hanya diam mendengar bahwa gurunya belum datang. Dan dia secara tidak sengaja sudah berkata jujur pada kakaknya bahwa tugasnya belum selesai.
"Argghh!! Sepertinya fasilitas gameku akan disita oleh kakak karena aku lalai pada tugasku," gumam Kookie sebelum masuk ke mamar mandi untuk membersihkan diri.
Jungkook POV's
Namaku Jeon Kookie. Umurku 18 tahun. Aku adalah adik dari Jeon Seohyun. Aku tinggal di California, Amerika Serikat.
Boleh kuceritakan rahasia?
Sebenarnya namaku adalah Jeon Jungkook dan kak Seohyun itu adalah kakak sepupuku.
Kenapa namaku berganti kookie? Dan kenapa aku menganggap Jeon Seohyun itu adalah kakakku?
Karena suatu masalah mangkanya aku mengubah namaku dan menganggap kakak sepupuku adalah kakakku.
Ah! Sudahlah sepertinya aku sudah banyak bercerita yah?
Oh iyah, aku belajar di rumah karena aku tidak mengenal orang luar dan terlebih lagi aku tidak bisa berbahasa seperti mereka karena sebenarnya aku berasal dari Korea.
Guru kim atau bisa dibilang guruku itu adalah orang yang berasal dari korea. Dia tinggal di amerika karena pekerjaannya. Dia adalah seorang dosen di universitas terkenal di California.
Baiklah, aku akan lanjutkan ceritaku di lain hari karena aku harus melanjutkan kegiatanku.
"Kookie, Apa sudah selesai mandinya? Cepat turun ke bawah dan sarapan!" Teriak kak Seohyun yang membuat tatanan rambutku rusak dalam sekejap. Untung kookie anak yang penyabar, jadi tidak akan marah.
"Iyah kak, Sebentar!!!" aku kembali menata rambutku yang rusak tersebut karena dikejutkan oleh teriakan kak Seohyun.
"Yosh. Sudah selesai," aku mengembalikan sisir yang kupakai ke tempatnya dan bergegas keluar dari kamarku dan turun ke bawah untuk sarapan.
"Good morning, kak Seohyun," ucapku sambil melemparkan senyum pada perempuan yang sibuk menata makanan di atas meja makan, dia adalah kak Seohyun.
"Too," kak Seohyun hanya membalas singkat ucapanku tanpa memperhatikan diriku.
Aku merasa kesal, karena aku diabaikan oleh kak Seohyun.
"Ayo kita makan!" tanpa melihatku, kak Seohyun hanya mengucapkan ajakan untuk sarapan kemudian duduk di kursi.
Aku pun juga mengikuti dia yang duduk di kursi lalu mengambil piring untuk mengambil makanan.
Tiba-tiba saat aku hendak mengambil nasi, kak Seohyun memperhatikan diriku dan mengulurkan tangannya, "sini biar kakak ambilkan,"
Aku hanya menyerahkan piringku tanpa berbicara ataupun membalas ucapan kak Seohyun.
"Ini makanlah," kak Seohyun mengembalikan piringku dengan isi makanan di atasnya.
Aku masih tetap diam dan hanya mengambil piring itu lalu menyantap makanan yang ada di atasnya tanpa memperhatikan keadaan sekitarku karena aku sudah merasa lapar.
"Kakak tau kamu kesal karena kakak mengabaikanmu," tiba-tiba kak Seohyun berbicara dan membuatku tersedak saat makan.
"Uuhukk~"
"Eh kamu tidak apa-apa Kookie? Ini air minumlah," kak Seohyun menyodorkan segelas air dan tanpa alasan aku langsung mengambilnya dan meminumnya.
"Terima kasih kak," setelah kuminum airnya, gelas tersebut kuletakkan kembali dan melanjutkan menyantap sarapanku.
"Mangkanya kalau makan jangan terburu-buru atau nanti kau akan tersedak," ucap kak Seohyun yang masih memperhatikanku sambil memakan roti berselai coklat.
Aku hanya mendengarkannya bicara tanpa membalasnya karena mulutku dipenuhi oleh makanan.
10 menit berlalu
Aku dan kak Seohyun sudah menyelesaikan sarapan. Sekarang aku berada di ruang tamu untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru Kim sambil menunggu nya untuk datang.
Pasti sekarang kalian bertanya kak Seohyun berada dimana?
Kak Seohyun berada di dapur sedang mencuci piring-piring kotor bekas sarapan tadi.
Ting tong ting tong
Tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi dan itu membuatku agak panik karena tugasku belum selesai.
Kenapa aku panik? Karena aku sudah tahu pasti kalau yang menekan bel rumah adalah guru Kim.
"Syukurlah... Aku sudah menyelesaikannya tepat waktu," batinku dalam hati.
"Kookie, Bukakan pintunya! Kakak tidak bisa membukakannya. Kakak sedang mencuci piring," teriak kak Seongyeon dari dapur.
"Huufftt~ apa boleh buat, kakak sedang sibuk jadi aku yang harus membukanya," Aku langsung beranjak dari tempatku dan berjalan menuju ke arah pintu untuk membukakan guru Kim.
sebenarnya aku malas untuk beranjak dari tempatku karena biasanya yang membukakan pintu adalah kak Seohyun.
Krieett
Author POV'S
"Mas–" tiba-tiba ucapan Jungkook terpotong karena melihat namja yang berada di depan rumahnya bukanlah guru Kim melainkan...
"Jungkook?!"
Vomment Juseyo!!
Author❤❤❤
![](https://img.wattpad.com/cover/166445956-288-k34862.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] BACK || JJK
Фанфик[Sequel of Thank You For Everything] [END] Perjalanan Jeon Jungkook dalam menghadapi musuh yang mengincar kekayaan keluarganya. Berawal dari terbukanya identitas asli, yang kembali pada keluarganya bersama sang kakak perempuan yang tidak dianggap ol...