Fiftheenth

2.9K 170 14
                                    

Warning!!!

Sebelumnya buat para readers... Aku minta maaf sebesar-besarnya. Part ini adalah part terakhir di ff Back. Dan ini juga part terpanjang. Jadi aku harap kalian puas untuk chapter terakhir ini.

Jangan lupa vomment!! Dan selamat membaca!!!














































































"Mingyu???"

- Rumah Jungkook -

"Kenapa Mingyu jadi seperti itu, kak?" tanya Jungkook khawatir.

"Kakak tidak tahu. Dan setahu kakak, Mingyu sudah hilang 12 tahun yang lalu. Tapi entah bagaimana dia bisa kembali," ujar Seohyun.

"Lalu kenapa dia bisa mengenaliku?" heran Jungkook.

"Huufftt..."

Seohyun menghela napas kasarnya. Dia ingin sekali memukul Jungkook tapi sayang jika nanti dia pukul terus hilang ingatan bagaimana? Kan bahaya. Jadi dia memutuskan untuk menjelaskannya secara sabar.

"Jungkookie sayang~ wajahmu dari dulu sampai sekarang tetap sama maka itulah dia mengenalimu bodoh!"

"Oh iyah. Hehehehe." Jungkook tertawa malu.

"Akkhh—" begitu mendengar rintihan, Jungkook dan Seohyun langsung mengalihkan pandangannya kepada Mingyu lalu menghampirinya.

"Gyu, Kau tidak apa-apa?" tanya Jungkook khawatir.

"Tidak apa-apa.. Akhh—" Mingyu kembali meringis setelah menjawab ucapan Jungkook.

"Kak, siapkan mobil! Ayo kita bawa Mingyu ke rumah sakit," ucap Jungkook terburu-buru.

Seohyun tidak membalas ucapannya, dia langsung pergi keluar dan menyiapkan mobil untuk membawa Mingyu ke rumah sakit.

"Gyu, Bertahanlah.." gumam Jungkook lalu memapah Mingyu dan membawanya masuk ke dalam mobil yang ada di halaman depan rumah.

"Masuklah," suruh Seohyun yang sudah membukakan pintu mobil untuk Mingyu dan Jungkook.

Blamm!

"Kak, Ayo!" ucap Jungkook.

Brummm!

Seongyeon menyalakan mobilnya lalu menjalankannya dengan cepat menuju ke rumah sakit.

- Seoul Hospital, KST, 08.00 P.M -

"Suster tolong saudaraku!" teriak Jungkook.

Tidak lama kemudian dua orang suster datang dan membawa brankar.

"Kami akan membawanya ke ruang UGD, diharap anda menunggunya di depan ruangan saja," pinta salah satu suster tersebut.

Lalu dengan terburu-buru, dua orang suster tersebut mendorong brankarnya masuk ke dalam ruangan.

[2] BACK || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang